Tujuan dilakukannya selametan agar orang yang menyelenggarakannya dilimpahi keselamatan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.
2. Awig-Awig
Tradisi awig-awig biasanya dilaksanakan oleh masyarakat Bali dan Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.
Awig-awig berasal dari kata “wig” yang berarti rusak. Sedangkan “awig” berarti tidak rusak atau baik.
Dengan demikian, secara bahasa, Awig-awig dapat diartikan sebagai menjadikan sesuatu menjadi baik.
Secara istilah, Awig-awig merupakan sebuah peraturan daerah yang mengatur tata krama dan kehidupan masyarakat agar tercapai tata kehidupan yang ajeg di dalam kehidupan bermasyarakat.
Awig-awig juga memberikan arahan agar masyarakat setempat tidak merusak lingkungan, menjaga kelestariannya, dan ekosistem alamnya tetap seimbang.
3. Ulap Doyo
Ulap Doyo merupakan tradisi dari pulau kalimantan. Penduduk asli Pulau Kalimantan, Suku Dayak, memiliki kearifan lokal berbentuk fisik yang dinamakan dengan Ulap Doyo.
Ulap Doyo merupakan jenis tenun ikat yang dibuat dari bahan baku serat daun doyo (curliglia latifolia).
Ulap Doyo memiliki motif gambar flora dan fauna. Namun, ada pula motif lainnya seperti tema peperangan antara naga dan manusia.
Baca Juga: Wae Rebo, Kampung Adat Atas Awan di Mata Antropolog, Antropologi XI SMA