Find Us On Social Media :

Teori Evolusi Darwin: Temuan di Flores dan Filipina, Antropologi XI SMA

Teori evolusi manusia milik Charles Darwin menjelaskan tentang proses perubahan secara perlahan untuk waktu yang sangat lama.

Temuan Hobbit, Homo Floresiensis

Peneliti memperkirakan spesies ini bertahan hingga akhir zaman es terakhir (18.000 tahun lalu) berarti jauh lebih lama dari spesies Neanderthal.

Homo floresiensis punya ciri fisik berbadan kecil dengan tinggi hingga 3 kaki atau sekitar 90 cm dan berotak kecil dengan ukuran otak sebesar otak simpanse.

Penemuan kedua menyangkal pandangan antropolog bahwa Homo floresiensis ini adalah Homo sapiens unik dan enggak normal.

Setelah penelitian intensif selama 15 tahun, antropolog menyatakan bahwa spesies manusia Liang Bua sudah hidup antara 60.000 - 90.000 tahun lalu.

Spesies ini membuktikan kalau mereka berhasil jadi spesies yang periode hidup yang cukup panjang.

Setelahnya, para antropolog bahkan berhasil menemukan spesies manusia berukuran kecil di Filipina yang disebut dengan Homo luzonensis.

Para ahli biologi evolusioner dan ahli biogeografi, keberadaan manusia kecil di pulau-pulau ini bisa dijelaskan dengan hukum pulau oleh J. Bristol Foster.

Hukum pulau mengungkap kalau spesies bertubuh besar yang menetap di sebuah pulau akan berevolusi jadi lebih kecil ukurannya hingga sampai ke menghasilkan keturunan yang kerdil.

Sebaliknya spesies yang bertubuh kecil akan berevolusi menghasilkan spesies yang ukuran tubuhnya jadi lebih besar.

Sehingga diperkirakan nenek moyang hobbit adalah Homo erectus yang ukuran tubuhnya dua kali lebih besar.

Baca Juga: 5 Pertanyaan Menarik tentang Manusia Purba dan Jawabannya (Bagian 2) #AkuBacaAkuTahu