Find Us On Social Media :

Perang Padri: Perjuangan Tuanku Imam Bonjol, Materi IPAS Kelas 6 SD

Perang Padri adalah perang antara kaum Padri (kaum ulama) dan kaum adat di wilayah Kerajaan Pagaruyung kala itu.

Jalannya Perang Padri

Belanda bukan secara cuma-cuma membantu kaum Adat, Kids.

Belanda juga menuntut imbalan berupa wilayah Minangkabau yang diminta jadi wilayah kekuasaannya.

Pada era peperangan ini, kaum Padri dipimpin oleh Datuk Bandaro yang setelah wafat digantikan oleh Tuanku Imam Bonjol, Kids.

Tuanku Imam Bonjol menerapkan strategi perang gerilya untuk mengalahkan pasukan tentara Belanda dan kaum adat.

Belanda cukup kewalahan menghadapi taktik ini sampai melakukan perundingan dan meminta gencatan senjata pada 1825.

Ketika gencatan senjata ini, pasukan Belanda dikirim ke Jawa juga untuk mendukung Perang Jawa di bawah pangeran Diponegoro.

Setelah memenangkan perang Jawa, pasukan Belanda kembali ditarik ke Sumatra Barat untuk melawan kaum Padri dan untuk tujuan utama mereka menguasai Sumatra Barat.

Dengan pasukan yang jumlahnya bertambah, terjadi pertempuran hebat di Agam pada 1833.

Di pertempuran itu, Tuanku Imam Bonjol ditangkap oleh Belanda tepatnya pada 25 Oktober 1837.

Tuanku Imam Bonjol lalu diasingkan ke Cianjur, dipindah ke Ambon, lalu ke Manado.

Beliau wafat pada 1864 dan dimakamkan di dekat Manado, tepatnya di Kampung Pineleng, Sulawesi Utara.

Pertanyaan:
Apa penyebab pecahnya perang Padri di Sumatra Barat?
Petunjuk, cek lagi halaman 1.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.