GridKids.id - Air merupakan sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup di Bumi.
Namun, apakah kamu pernah bertanya-tanya, apakah air di dunia ini bisa habis?
Kelangkaan air kini menjadi sebuah masalah terbesar di dunia dalam beberapa dekade mendatang.
Yap, kekurangan air bersih akan terus meningkat di seluruh dunia karena dipicu oleh banyak hal yang tak berkelanjutan, polusi, hingga perubahan iklim.
Akankah air di dunia bisa habis?
Untuk jawaban singkat tersebut adalah enggak. Dunia tak akan kehabisan air, Kids.
Tak ada risiko kita akan kehabisan air laut asin yang menutupi 70 persen permukaan Bumi.
Walau begitu, masalah air yang dihadapi di dunia, ada pada air tawar yang kita gunakan untuk minum, mandi, dan pertanian.
Jadi, semakin jelas bahwa air tawar enggak selalu tersedia di mana pun dan kapan pun manusia butuh.
Persediaan air tawar yang dapat digunakan hanya mencakup 3 persen dari total air dunia dan sebagian besarnya tersimpan dalam es atau gletser beku.
Selain itu, perubahan iklim juga meningkatkan frekuensi dan intensitas kekeringan yang menjadi faktor utama krisis kelangkaan air di dunia.
Baca Juga: Macam-Macam Fungsi dan 3 Sumber Air untuk Kehidupan Sehari-hari
Pertanian yang intensif menyedot air dalam jumlah yang besar, di mana pertanian menyumbang hampir 70 persen.
Dengan perkiraan peningkatan populasi dunia dalam beberapa dekade mendatang, permintaan makanan dan air pun akan terus meningkat.
Krisis air
Menurut perkiraan PBB pada tahun 2023, ada sekitar 2 miliar orang di seluruh dunia yang tak memiliki akses terhadap air minum yang aman.
Kemudian, pada 2018, Cape Town memberikan contoh nyata tentang hal yang mungkin terjadi di masa depan.
Setelah bertahun-tahun menggunakan air yang tak berkelanjutan, pengelolaan yang buruk, dan perubahan iklim, Cape Town berpotensi kehabisan air dalam hitungan bulan.
Untuk itu, warga diminta agar mengurangi konsumsi air, mandi sebentar, tak mencuci mobil, dan menyiram toilet sedikit mungkin.
Untungnya, tanggal saat kota tersebut diperkirakan benar-benar kehabisan air bisa dicegah.
Meski begitu, keadaan sulit di Cape Town menjadi penanda terjadinya hal serupa di wilayah lain di dunia.
Pada penelitian terbaru, sejumlah kota besar diidentifikasi sebagai titik rawan kelangkaan air, termasuk di London, Tokyo, dan Moskow.
Masyarakat miskin dan negara-negara kurang kaya menanggung beban terbesar dari masalah ini.
Baca Juga: 5 Jenis Sumber Air Berdasarkan Asal serta Kegunaannya, Apa Saja?
Para peneliti mencatat bahwa perubahan iklim dan kelangkaan air akan meningkatkan konflik air, di mana negara dan kelompok berjuang untuk mendapatkan akses terhadap air.
Begitu juga, diperkirakan ada 700 juta orang yang kehilangan tempat tinggal karena kelangkaan air pada akhir dekade ini yang menyebabkan perubahan besar dalam migrasi global.
Meskipun kecil kemungkinan kita mencapai titik di mana semua keran air di dunia akan mengering, permasalahn air ini bisa saja semakin parah di tahun-tahun yang akan mendatang.
-----
Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.