GridKids.id - Halo, Kids, kembali lagi bersama GridKids untuk membahas tentang negara-negara di dunia, nih.
Seperti artikel sebelumnya, kita masih akan membahas tentang Belanda, negeri kincir angin.
Sebelumnya kamu sudah mengetahui bahwa era kejayaan Belanda enggak lepas dari peran kongsi dagang VOC yang kegiatannya ada di semua pesisir benua Asia dan Afrika.
Masih mengacu pada buku berjudul Peradaban Belanda karya Edi Suwasono, kamu akan diajak melanjutkan pembahasan tentang jalannya pemerintahan Belanda di abad 17, nih, Kids.
Belanda yang berjaya dengan kongsi dagang VOCnya punya kepentingan untuk terus melindungi urusan perniagaannya, nih.
Inilah yang membuat Belanda harus bersaing dan terlibat peperangan dengan Inggris.
Namun, ketika stadhouder Willem II dan putranya, stadhouder Willem III menikahi putri-putri kerajaan Inggris, membuat hubungan dua negara jadi lebih baik dan dekat.
Pada 1689, Willem III bahkan diminta oleh parlemen Inggris untuk menjabat sebagai Raja Inggris.
Ketika pecahnya revolusi Prancis, Belanda diduduki oleh tentara revolusioner Prancis dan menjadi jajahannya dengan nama Republik Bataaf.
Pada 1806, Napoleon mengangkat saudaranya yaitu Lodewijk Napoleon sebagai raja kerajaan Holland.
Di 1810, seluruh negeri Belanda dikuasai oleh Prancis sampai akhirnya Prancis runtuh pada 1813 dan Belanda kembali memperoleh kemerdekaannya.
Baca Juga: Awal Mula Terbentuknya Belanda: Negeri Kincir Angin Jajahan Spanyol
Belanda Pasca Merdeka dari Prancis
Pada 1830, Belanda bagian Selatan mulai memisahkan diri dari Belgia.
Sebelum Raja Willem I turun tahta di 1840, sang Raja telah mengakui pemisahan atau separasi itu.
Pasca Belgia memisahkan diri, wilayah Belanda tetap sama seperti yang kita ketahui hari ini.
Setelah Willem I, Belanda berada di bawah kekuasaan Willem II dan III yang menandai bubarnya garis keturunan laki-laki di tahta kerajaan Belanda.
Pada 1898, Ratu Wilhelmina yang ketika itu berusia 18 tahun sudah menanggung tugas kerajaan di bawah pantauan sang Ibu yaitu Ratu Emma.
Pada 1940, ketika Jerman menginvasi Belanda dan melakukan pendudukan di sana hingga 5 tahun lamanya, Ratu Wilhelmina mengungsi ke Inggris namun tetap punya peran penting sebagai lambang membelot pada kekuatan Jerman.
Setelah memerintah Belanda selama 50 tahun, di 1948, tahta Ratu Wilhelmina diberikan kepada Ratu Juliana sang putri yang memerintah Belanda hingga 1980.
Pasca Ratu Juliana turun tahta, kekuasaannya diteruskan oleh putrinya yaitu Ratu Beatrix (1980-2013).
Tahta Kerajaan Belanda kini berada di bawah Raja Willem-Alexander, sebagai penerus tahta laki-laki sejak tiga Ratu Belanda yang bertahta sebelumnya.
Garis keturunan penerusnya adalah Ratu Belanda yang kini berada di tangan Putri Amalia.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.