Find Us On Social Media :

Sambutan Terhadap Berita Proklamasi dari Dalam Negeri, Sejarah Kelas XI SMA

Pasca proklamasi kemerdekaan rakyat Indonesia menunjukkan euforia. Seperti apa situasi saat itu?

GridKids.id - Kids, kamu masih akan membahas hal-hal yang terjadi pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia, nih.

Di artikel sebelumnya kamu sudah belajar bersama tentang fakta bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia enggak sampai ke seluruh wilayah Indonesia secara serempak.

Keterbatasan sarana dan prasarana untuk memastikan kabar ini sampai ke semua wilayah membuat kabar proklamasi datang sedikit terlambat.

Nah, kali ini kamu akan membahas bersama tentang sambutan terhadap berita proklamasi di dalam negeri.

Berita proklamasi kemerdekaan disambut bahagia oleh masyarakat Indonesia, khususnya dari kalangan para pemuda.

Para pemuda yang diliputi euforia kemerdekaan ingin segera mengambil alih kekuasaan dan persenjataan dari Jepang.

Beberapa di antaranya berjalan damai tanpa perlawanan dari Jepang, tapi ada juga yang memicu pecahnya konflik dengan terjadinya bentrokan senjata.

Para pemuda melakukan perebutan senjata, kantor pemerintahan hingga sarana strategis.

Kelompok pemuda di Jakarta juga memprakarsai rapat raksasa di Lapangan Ikada Jakarta pada 19 September 1945.

Dalam rapat yang diawasi secara ketat oleh Jepang, Presiden Soekarno lalu menyampaikan pidato singkatnya.

Setelahnya, para pemuda dan rakyat yang hadir di rapat itu meninggalkan lapangan Ikada dengan damai tanpa terjadi bentrokan apa pun.

Baca Juga: Upaya Penyebaran Kabar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Sejarah XI SMA

Sambutan terhadap Berita Proklamasi dalam Negeri

Tak hanya di Jakarta, di Surabaya hari yang sama terjadi perobekan bendera, Kids.

Ketika itu Sekutu sudah datang dan mulai membebaskan sebagian orang Eropa yang jadi tawanan perang Jepang.

Beberapa di antara mereka menginap di Hotel Yamato dan turut merasakan euforia atas kekalahan Jepang.

Salah satu di antaranya yaitu Bapak Ploegman lalu mengibarkan bendera Belanda.

Hal ini diketahui oleh Residen Surabaya dan di ultimatum agar bendera itu diturunkan namun enggak ditanggapi dengan baik.

Selanjutnya pada pemuda Surabaya lalu menyerbu hotel itu dan merobak warna biru dari bendera Belanda yang menyisakan warna merah dan putih lagi.

Sedangkan, dukungan terhadap proklamasi kemerdekaan Indonesia datang juga dari Yogyakarta.

Sri Sultan HB IX dan Paku Alam VIII pada 19 Agustus 1945 menyampaikan selamat atas proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Keduanya mengeluarkan amanat dukungan pada pemerintah Republik Indonesia pada 5 September 1945.

Dukungan terhadap kemerdekaan Indonesia ditunjukkan dengan pembentukan Komite Nasional Indonesia (KNI) di berbagai wilayah atau daerah, di antaranya Aceh, Palembang, Yogyakarta, Surakarta, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Proses Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Sejarah XI SMA

Respon atas dukungan kemerdekaan Indonesia ini juga banyak diwujudkan dalam bentuk grafiti di dinding bangunan, lo, Kids.

Banyak dari grafiti itu dibuat dalam bahasa Inggris supaya semboyan itu bisa disadari oleh para sekutu dan dunia Internasional.

Dunia harus tahu kalau Indonesia adalah bangsa yang berjuang untuk bisa menentukan nasibnya sendiri.

Pertanyaan:
Siapakah nama orang Belanda yang mengibarkan Bendera Belanda di Hotel Yamato?
Petunjuk, cek lagi halaman 2. 

-----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.