Find Us On Social Media :

Proses Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Sejarah XI SMA

Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 berlangsung sangat khidmat dan sederhana.

GridKids.id - Kids, kali ini kamu akan mengikuti artikel Belajar dari Rumah (BDR) Sejarah XI SMA.

Kamu masih akan membahas bersama tentang penyusunan naskah proklamasi kemerdekaan.

Pasca naskah awal berhasil disusun, Soekarno membacakan hasilnya ke semua orang yang hadir.

Sebagian besar hadirin setuju dengan rumusan itu, tapi golongan muda menganggap teks itu masih kurang tegas.

Sukarni mengusulkan supaya kalimat kedua diganti dengan "Semua aparat pemerintahan yang ada harus direbut oleh rakyat dari orang-orang asing yang masih mendudukinya".

Tapi, setelah melakukan musyawarah dan mempertimbangkan berbagai hal, maka usulan itu enggak jadi digunakan, Kids.

Setelah berhasil mencapai konsensus tentang naskah proklamasi, Hatta menyarankan supaya semua yang hadir bisa menandatangani naskah bersejarah ini.

Tapi, atas usulan golongan pemuda, naskah ini ditandatangani oleh Soekarno-Hatta sebagai wakil dari bangsa Indonesia.

Setelah naskah proklamasi disetujui, para tokoh yang terlibat dalam perumusan naskah proklamasi kembali ke kediaman masing-masing di jam 5 pagi.

Para pemuda lalu membagi tugas untuk menyiapkan proklamasi kemerdekaan di pukul 10 pagi nantinya.

Beberapa di antara mereka mencetak naskah proklamasi dengan menggunakan fasilitas dari kantor berita Domei lalu menyebarkannya.

Baca Juga: Proses Penyusunan Rumusan Naskah Proklamasi Kemerdekaan, Sejarah XI SMA

Rencana awal para pemuda merencanakan pembacaan proklamasi di lapangan Ikada (sekarang jadi lapangan gambir atau lapangan monas).

Tapi, situasi yang enggak terduga terjadi ketika para pemuda melihat bahwa lapangan itu dijaga ketat oleh tentara Jepang.

Situasi ini tentunya enggak memungkinkan proklamasi kemerdekaan dilakukan di sana.

Banyak dari para pemuda yang enggak tahu bahwa PPKI sudah menyepakati pembacaan proklamasi dilaksanakan di rumah Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 56.

Setelah memeroleh informasi tentang pembacaan proklamasi di Rumah Bung Karno, para pemuda merubah arah tujuannya yang sebelumnya akan ke Lapangan Ikada.

Beberapa prajurit Peta berjaga-jaga di sekitar kediaman Bung Karno.

Bapak Suwiryo, yang waktu itu adalah walikota Jakarta memerintahkan bapak Wilopo untuk mempersiapkan pengeras suara juga mikrofon.

Dua alat itu berhasil diperoleh dari Bapak Gunawan, pemilik toko radio Satria di Salemba.

Bapak Suhud lalu mempersiapkan sebatang bambu di belakang rumah dan dibersihkan untuk dijadikan tiang bendera.

Karena suasana cukup tegang, Bapak Suhud sampai lupa kalau di depan rumah Bung Karno masih ada dua tiang bendera yang bisa dipergunakan, Kids.

Para pemuda yang telah hadir jadi enggak sabar menunggu pembacaan proklamasi dan mendesak bung Karno untuk segera membacakannya.

Baca Juga: Kerjasama PETA dan Golongan Muda di Bulan Proklamasi, Sejarah XI SMA

Namun, Bung Karno berkeras akan mulai membacakannya setelah Bung Hatta hadir di lokasi.

Bung Hatta hadir lima menit sebelum pukul 10 pagi, dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilangsungkan dengan singkat, sederhana, dan khidmat.

Acara selanjutnya adalah pengibaran bendera merah putih yang dijahit sendiri oleh Ibu Fatmawati.

Awalnya, S.K. Trimurti diminta mengerek bendera, namun permintaan itu ditolak dan meminta Bapak Latief yang melakukannya dibantu oleh Bapak Suhud.

Pengibaran bendera ini diiringi oleh lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Foto bersejarah momentum proklamasi Indonesia diabadikan oleh Fotografer Mendur bersaudara yang kala itu juga merupakan wartawan.

Namun, banyak foto-foto Bapak Alex yang dirampas dan dihancurkan oleh tentara Jepang sehingga foto proklamasi yang kita lihat hari ini adalah foto milik Bapak Frans Mendur.

Pertanyaan:
Dari manakah bapak Wilopo memeroleh pengeras suara dan mikrofon?
Petunjuk, cek lagi halaman 2.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.