Find Us On Social Media :

Terbang Di Sekitar Kita, Ternyata Nenek Moyang Burung Dulu Dinosaurus #AkuBacaAkuTahu

Gambaran nenek moyang burung yang dulunya punya penampakan seperti burung predator yang mengintai mangsa dari udara.

GridKids.id - Hai, Kids, kembali lagi di artikel #AkuBacaAkuTahu bersama dengan GridKids, nih.

Di artikel sebelumnya kamu telah belajar bersama tentang nenek moyang gajah yang ternyata punya tubuh yang enggak sebesar perkiraan kita.

Nah, kali ini kamu akan diajak melihat bersama seperti apa rupa nenek moyang burung yang sering kita temukan terbang di sekitar kita.

Burung adalah salah satu hewan yang dikenal punya ukuran tubuh yang beragam.

Sebagian burung berukuran kecil dan menggemaskan, namun beberapa burung pemakan bangkai yang berukuran besar dan jadi predator utama di habitatnya.

Tahukah kamu bahwa nenek moyang burung dulunya adalah dinosaurus?

Bagaimana bisa hewan yang menggemaskan dan terlihat enggak membahayakan seperti burung dulunya pernah jadi predator yang sangat mematikan?

Ternyata hal itu bisa terjadi karena proses evolusi yang terjadi selama puluhan juta tahun, Kids.

Burung yang dulunya merupakan dinosaurus karnivora ukuran tubuhnya terus menyusut hingga menjadi burung yang kita kenal hari ini.

Para ahli biologi evolusi mulai merekonstruksi virus dan menyelidiki ribuan ciri dari ratusan dinosaurus berbeda yang ada dalam kelompok theropoda.

Dilansir dari dw.com, kelompok dinosaurus theropoda adalah kelompok dinosaurus yang paling cepat berkembang menjadi cikal bakal nenek moyang burung saat ini.

Baca Juga: Benarkah Nenek Moyang Paus adalah Hewan Darat? #AkuBacaAkuTahu

Nenek Moyang Burung berasal dari Jerman

Setelah melalui perubahan dan evolusi Bumi dan berbagai kondisi alam yang ekstrem, dinosaurus dianggap sebagai hewan yang paling mungkin beradaptasi dan selamat lewat berbagai proses evolusi panjang.

Burung pada era awal ini dikenal dengan Archaeopteryx yang besarnya seukuran gagak.

Archaeopteryx ini diketahui tinggal di Jerman sekitar 150 juta tahun yang lalu, Kids.

Ciri-ciri primitif yang melekat pada spesies ini adalah gigi, tulang ekor yang panjang, tulang antara leher dan dadanya, hingga otot terbang.

Tentu ketika kita membayangkan ukuran archaeopteryx kita enggak bisa membayangkan ukuran burung modern yang kita lihat sekarang, ya.

Nenek moyang burung terus berubah dan bertransisi dari dinosaurus menjadi burung.

Tiap keturunan yang lahir akan berukuran lebih kecil daripada leluhurnya, lo.

Inilah yang membuat proses evolusinya akan jadi sangat drastis dari waktu ke waktu, Kids.

Para peneliti bahkan menemukan bahwa dulunya ketika masih dinosaurus, nenek moyang burung punya bobot seberat 200 kg.

Perbandingannya cukup spesifik bila dibandingkan dengan ukuran burung yang akhirnya berubah bisa mencapai 0,8 kg saja.

Baca Juga: 10 Fakta Ilmiah Miacis, Nenek Moyang Kucing yang Hidup 50 Juta Tahun Lalu

Tak hanya berubah cepat secara ukuran, nenek moyang burung disebut sebagai spesies yang paling mudah dan cepat beradaptasi daripada dinosaurus lainnya.

Ketika dinosaurus yang tubuhnya menyusut dan menjadi jauh lebih kecil memudahkan burung-burung ini untuk beraktivitas di pohon.

Ukuran yang jauh lebih kecil daripada moyangnya memudahkan burung untuk mengejar serangga buruannya, hingga mengembangkan kemampuan untuk bisa terbang dengan kekuatan penuh.

Nah, Kids, itulah tadi uraian tentang nenek moyang burung yang ternyata dulunya adalah dinosaurus yang ditakuti karena bisa memantau mangsanya dari udara.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.