Kucing bisa terinfeksi kalau hewan ini mengonsumsi makanan kucing mentah, makanan kucing yang terkontaminasi, atau kalau memakan burung, hewan pengerat, dan hewan lain yang terinfeksi.
Meskipun kucing biasanya enggak menunjukkan gejala keracunan salmonella, kita mungkin akan merasakan gejala pencernaan yang enggak menyenangkan kalau terinfeksi.
Menurut CDC, gejala dapat berupa diare, demam, dan kram perut, yang biasanya muncul antara enam jam sampai empat hari setelah terinfeksi dan bertahan sampai seminggu.
Meskipun kita bisa sembuh tanpa pengobatan, banyak dokter menyarankan untuk mengobati kasus infeksi salmonella dengan antibiotik.
4. Scabies
Penyakit yang satu ini disebabkan oleh parasit seperti tungau Sarcoptes scabei.
Tungau ini masuk ke permukaan kulit atau telinga kucing dan menyebabkan gatal serta kerontokan bulu.
Manusia pun bisa tertular dari kontak langsung dengan kucing. Namun, efek yang ditimbulkan hanyalah gatal-gatal tanpa kerontokan rambut.
5. Bartonellosis (Cat Scratch Disease)
Bartonellosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Bartonella henselae.
Pada kucing, penyakit ini sulit untuk dideteksi, Kids. Berbeda dengan penyakit seperti kutu dan jamur, kucing yang mengidap penyakit ini enggak menunjukkan gejala.
Baca Juga: Mengapa Kucing Belacu dengan Bulu Belang Tiga Warna Selalu Betina?
Namun, manusia bisa terinfeksi bakteri ini dari gigitan atau cakar kucing yang terinfeksi.
Kalau sudah terinfeksi, tubuh kita akan menunjukkan gejala seperti demam, sakit kepala, lemas, kehilangan berat badan, dan selera makan.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.