1. Gangguan pada Pengolahan Informasi
Salah satu teori adalah bahwa deja vu terjadi ketika ada gangguan pada proses normal pengolahan informasi di otak.
Informasi mungkin mengalir ke bagian ingatan jangka panjang sebelum mencapai ingatan jangka pendek, sehingga menciptakan ilusi bahwa kita telah mengalami situasi tersebut sebelumnya.
2. Kecocokan Kesalahan
Teori lain mengusulkan bahwa deja vu terjadi ketika ada kesalahan dalam otak dalam memproses informasi.
Otak mencocokkan situasi saat ini dengan ingatan masa lalu, dan kesalahan dalam proses ini dapat menghasilkan sensasi deja vu.
3. Konflik Antar Hemisfer Otak
Teori ini menyatakan bahwa deja vu bisa terjadi ketika ada gangguan dalam komunikasi antara dua hemisfer otak.
Ini dapat menyebabkan informasi yang biasanya dikirim hanya ke satu sisi otak untuk tiba di kedua sisi, menciptakan perasaan bahwa situasi telah terjadi sebelumnya.
4. Pemrosesan Cepat
Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa deja vu bisa terjadi karena pemrosesan informasi yang sangat cepat oleh otak.
Baca Juga: Benarkah Kotoran Telinga Penting bagi Manusia? #AkuBacaAkuTahu