Find Us On Social Media :

2 Contoh Recount Text tentang Liburan dalam Bahasa Inggris dan Artinya

Recount text adalah teks yang menceritakan pada pembaca tentang satu cerita, tindakan, dan aktivitas.

Suzhou was famous for its silk industry. Our tour guide took us to a shopping center, special for silk product. None of us bought anything because the products were expensive.

The next morning, we went to Beijing by express train. I was so excited because I never experience with that kind of high-speed train before, around 300 km/hours! In Beijing, we visited The Great Wall of China, The Palace Museum and historical place, Tiananmen.

On the last day, I bought some souvenirs for my family and friends, like perfumes, pens, and bags. I also ate some unique fruits that I never tasted before. It’s a very fantastic experience for me and my friends.

Finally, I went back to Jambi again after 10 days wonderful trip in China. I hope one day I can go to other places, like Europe.

Liburanku di Cina

Beberapa tahun yang lalu, saya menghabiskan liburan saya di China. Saya pergi ke sana bersama teman-teman. Itu adalah momen yang tak terlupakan bagi saya.

Pada hari pertama, saya mendarat di Bandara Internasional Pudong sekitar jam 7 pagi. Kemudian kami langsung menuju hotel untuk meletakkan semua barang bawaan kami dan mandi. Setelah sarapan, bus kami datang menjemput dan mengantarkan kami ke beberapa tempat. Tempat pertama yang kami kunjungi bernama The Bund Shanghai. Itu adalah tempat yang sangat terkenal untuk turis. Kami menikmati pemandangan sungai dan bangunan yang indah sebelum makan siang.

Keesokan harinya, kami mengunjungi Sekolah Internasional di Shanghai. Sekolah itu sangat besar dan penuh dengan fasilitas berteknologi tinggi. Saya dan teman-teman saya sangat terkesan.

Hari ketiga, kami pindah ke Hangzhou dengan bus, dan mengunjungi danau yang sangat terkenal di sana, West Lake. Danau ini terkenal dengan legenda ular putih. Setelah dua hari di kota ini, kami melanjutkan perjalanan ke Suzhou.

Suzhou terkenal dengan industri sutranya. Pemandu wisata kami membawa kami ke pusat perbelanjaan, khusus untuk produk sutra. Tak satu pun dari kami membeli apa pun karena produknya mahal.

Keesokan paginya, kami pergi ke Beijing dengan kereta ekspres. Saya sangat bersemangat karena saya belum pernah merasakan kereta berkecepatan tinggi seperti itu sebelumnya, sekitar 300 km/jam. Di Beijing, kami mengunjungi Tembok Besar China, Museum Istana dan tempat bersejarah, Tiananmen.

Baca Juga: Jenis-jenis Tes Bahasa Inggris untuk Kuliah di Luar Negeri, TOEFL hingga CAE