Kita tahu bahwa Bumi berputar pada sumbunya, bukan hanya sekali, melainkan setiap 24 jam.
Karena putaran ini, ada efek sentrifugal yang membuat air cenderung mengalir keluar dari pusat rotasi Bumi.
Inilah sebabnya mengapa air membentuk gelombang di sisi yang lebih dekat dengan Bulan.
Adanya Efek Gravitasi
Di sisi lain Bumi yang lebih jauh dari Bulan, tarikan gravitasi Bulan tak begitu kuat.
Akibatnya, air cenderung tertinggal sedikit, sehingga terbentuk gelombang kedua di sisi yang lebih jauh ini.
Efek gravitasi ini membuat kita melihat dua gelombang air, satu di sisi dekat Bulan dan satu lagi di sisi jauh.
Pasang dan Surut Berkala
Baca Juga: 4 Tipe Ekosistem Estuaria Berdasarkan Karakteristik Geomorfologi dan Fungsinya
Ketika Bumi berputar, kita mengalami dua kali pasang dan dua kali surut setiap 24 jam.
Saat air menghadap Bulan, kita mengalami pasang. Ketika air menghadap arah yang berlawanan, kita mengalami surut.
Jadi, setiap harinya kita mengalami pasang dan surut dua kali, masing-masing sekitar 6 jam.
Peran Fenomena Pasang Surut
Fenomena pasang surut memiliki dampak besar di ekosistem laut dan kehidupan manusia, lo.
Di ekosistem laut, pasang surut membantu memasok nutrisi dan oksigen ke organisme laut di zona intertidal.
Bagi manusia, pasang surut digunakan untuk menghasilkan energi terbarukan seperti listrik pasang surut dan juga memengaruhi kegiatan nelayan.
Jadi, itulah beberapa penjelasan singkat tentang proses terjadinya pasang surut air laut ya, Kids.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.