Tak hanya itu, hadirnya VOC di Batavia sering menghalangi kapal Mataram yang akan melakukan pelayaran dagang ke Malaka.
Penyerangan Kesultanan Mataram ke Batavia dimulai pada 1628 terus mengalami kegagalan.
Gudang perbekalan yang disasar VOC, persediaan persenjataan yang enggak memadai, hingga wabah penyakit seolah menghambat upaya Mataram untuk menyerang VOC.
Tak hanya Kesultanan Mataram, Kesultanan Banten juga melakukan perlawanan terhadap VOC.
Hal ini didorong oleh penguasaan VOC terhadap Batavia sehingga timbul persaingan untuk menjadi bandar dagang internasional di kawasan Selat Sunda.
Selain itu, VOC terlihat berupaya menggoyahkan kekusaan dan pengaruh politik Kesultanan Banten.
Banten di bawah pimpinan Sultan Ageng Tirtayasa lalu melawan dan bekerja sama dengan Inggris untuk menyerang VOC.
Kapal-kapal VOC di perairan Banten pada 1658-1659 diserang, di lain sisi kekuasaan Kesultanan Banten diserahkan ke Sultan Haji.
VOC kembali memanfaatkan momentum ini untuk melakukan politik adu domba yang akhirnya bisa melumpuhkan kesultanan Banten dan menjadikan VOC jadi kongsi dagang penguasa di pesisir Jawa.
c. Kesultanan Gowa-Tallo
Baca Juga: Kerajaan Banten: Sejarah Berdiri, Masa Kejayaan hingga Keruntuhannya