Find Us On Social Media :

Sejarah Kerajaan Skotlandia, Negara Bagian Inggris di Utara Pulau Britania Raya

Kastil Edinburgh di Skotlandia adalah salah satu bangunan peninggalan bersejarah di negara bagian Inggris satu ini.

GridKids.id - Kids, bertemu lagi dengan GridKids untuk membahas tentang peradaban bangsa-bangsa di dunia.

Di artikel sebelumnya kamu sudah belajar bersama tentang peradaban Romawi Kuno, mulai dari awal berdiri hingga bangunan-bangunan peninggalannya.

Kali ini kamu akan diajak melihat dan belajar bersama tentang peradaban bangsa Eropa lainnya, yaitu peradaban Skotlandia.

Ketika mendengar tentang Skotlandia kamu mungkin akan langsung mengingat Kerajaan Inggris.

Tentu enggak salah, karena Skotlandia adalah satu negara konstituen yang berdaulat dengan Britania Raya.

Lokasinya ada di bagian Utara Pulau Britania berbatasan dengan Inggris di bagian selatannya.

Nama Skotlandia dalam bahasa Inggris disebut dengan Scotland sedangkan dalam bahasa Gaelik, Skotlandia disebut dengan Alba.

Sebagai negara bagian, Skotlandia punya kekuasaan otonom yang sangat besar atas urusan domestik negaranya.

Negara ini punya motto yang diambil dari bahasa latin yaitu "Nemo me impune lacessit" yang berarti Tak Seorang pun dapat mengusikku Tanpa Dihukum.

Ibu Kota negaranya adalah Edinburgh, dengan beberapa kota besar yang terkenal seperti Glaslow dan Aberdeen.

Lalu, seperti apa sejarah kerajaan Skotlandia yang kini menjadi satu kesatuan dengan Kerajaan Inggris? Simak sama-sama uraiannya, yuk!

Baca Juga: Mengenal Skotlandia, Negara Britania Raya yang Dinobatkan Jadi Negara Terindah di Dunia

Sejarah Kerajaan Skotlandia

Skotlandia didirikan pada 843 oleh Raja Kenneth I of Scotland.

Hingga 26 Maret 1707, Skotlandia adalah kerajaan merdeka yang punya wilayah kekuasaannya sendiri.

Pada tanggal itulah Skotlandia resmi bergabung dengan Inggris untuk membentuk Kerajaan Britania Raya yang nantinya berubah namanya menjadi Persatuan Kerajaan Britania Raya dan Irlandia Utara.

Skotlandia baru memeroleh parlemen dan pemerintahannya sendiri pada 1999 silam.

Selama 850 tahun setelah berdirinya, Kerajaan Skotlandia terus mengembangkan sistem hukum, sistem pendidikan, hingga sistem ekonominya sendiri (terlihat dari mata uangnya).

Awalnya kerajaan ini terbatas di daerah sebelah utara Sungai Forth dan Clyde.

Wilayah barat dayanya tetap ada di bawah kekuasaan klan Brython Strathclyde, sedangkan Skotlandia Tenggara sudah sejak 683 M ada di bawah kekuasaan kerajaan proto-Inggris Bernicia.

Pada 1018 akhirnya wilayah ini jatuh ke kekuasaan Skotlandia ketika Mael Coluim II melakukan perluasan kekuasaan ke bagian selatan hingga sungai Tweed.

Skotlandia dan Norwegia berperang untuk menguasai Western Isles dan dikenal dengan Perang Largs.

Hasil dari perang ini enggak ada yang lebih unggul dari satu sama lain dan jadi bukti bahwa sebenarnya sulit mempertahankan kekuasaan jika daerahnya jauh dari pusat pemerintahan.

Baca Juga: Kota Sihir di Skotlandia Tempat Kelahiran Harry Potter #AkuBacaAkuTahu

Di lain sisi terbentuk juga aliansi penting antara Skotlandia dan Perancis yang dikenal dengan Auld Alliance (Aliansi lama).

Aliansi ini resmi dibentuk ketika John Balliol dan Philip IV dari Perancis menandatangani sebuah perjanjian pada 1295.

Di 1512, Auld Alliance diperluas dengan menetapkan bahwa warga negara Skotlandia dan Perancis merupakan warga negara satu sama lain (kewarganegaraan ganda).

Kesepakatan dalam perjanjian ini bertahan hingga 1903 sebelum dibatalkan oleh Perancis, namun kesepakatan perjanjian Auld Alliance ini enggak pernah dibatalkan atau dianulir oleh pihak Skotlandia.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.