4. Banjir di Khatulistiwa
Rotasi Bumi yang terus meningkat bisa menyebabkan terjadinya bencana di kawasan khatulistiwa.
Gaya sentrifugal yang terjadi ketika kecepatan rotasi Bumi bertambah akan menarik air ke arah khatulistiwa.
Alhasil air di kawasan lautan khatulistiwa menjadi terus menumpuk.
Khatulistiwa akan tertutupi air kecuali di dataran yang berada di tempat yang sangat tinggi, seperti Puncak Andes dan Gunung Kilimanjaro.
5. Gempa Bumi
Rotasi Bumi yang terus bertambah menyebabkan pergeseran kerak Bumi.
Hal ini menyebabkan kutub jadi makin datar dan daerah di sekitar Khatulistiwa makin menggembung.
Kini di Bumi memiliki banyak potensi gempa Bumi yang sangat tinggi karena pergerakan lempeng tektonik yang terjadi secara cepat dan intens.
6. Berkurangnya Air di Daerah Kutub
Air yang berkumpul di daerah Khatulistiwa menyebabkan makin susah melawan gravitasi yang menyebabkan seisi Bumi tetap menapak di tanah.
Baca Juga: 7 Kawasan atau Zona Rawan Gempa Bumi di Dunia, Tak Hanya Asia Tenggara
Udara di sekitar wilayah Kutub sangat lembap dan ditutupi oleh kabut juga awan tebal.
Gaya sentrifugal yang terjadi di Khatulistiwa besarannya bisa menekan gaya gravitasi, akan terjadi hujan Balik di Bumi.
Sedangkan di daerah kutub airnya akan ditarik keluar, ketika gaya sentrifugal di sana lebih rendah ketimbang gravitasinya.
Ketika rotasi Bumi berubah lebih cepat ada kemungkinan orang-orang yang tinggal di Khatulistiwa akan pindah ke kutub karena daratannya lebih bisa dihuni ketimbang khatulistiwa yang digenangi banjir.
Nah, Kids, itulah tadi beberapa hal yang terjadi ketika Bumi berotasi lebih cepat daripada seharusnya.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.