Find Us On Social Media :

Benarkah Hujan Meteor Perseid Bisa Membahayakan Bumi? Ini Penjelasannya

(ilustrasi) Salah satu fenomena astronomi yang terjadi di bulan Agustus adalah hujan meteor Perseid.

GridKids.id - Salah satu fenomena astronomi yang terjadi di bulan Agustus adalah hujan meteor Perseid.

Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), hujan meteor Perseid berlangsung pada tanggal 12-13 Agustus 2023, Kids.

Fenomena hujan meteor Perseid bisa dinikmati hampir di seluruh belahan Bumi, lo.

Terjadi hanya setahun sekali, tentunya fenomena hujan meteor Perseid ini sayang untuk dilewatkan, ya.

Hujan meteor adalah meteor dalam jumlah besar yang tampak memancar dari satu titik (puluhan hingga ratusan) dalam semalam.

Sementara hujan meteor Perseid merupakan serpihan atau debu yang ditinggalkan oleh komet Swift-Tuttle.

Komet ini berukuran besar yang intinya memiliki diameter 9,7 kilometer atau setara dengan komet yang menghujam Bumi sekitar 66 juta tahun silam dan menjadi pemicu punahnya dinosaurus.

Tahukah kamu? Komet Swift-Tuttle ditemukan oleh dua astronom yang bernama Lewis Swift dan Horace Tuttle pasa 1862.

Diketahui komet Swift-Tuttle menyelesaikan satu putaran orbit mengelilingi Matahari setiap 133 tahun, ya.

Ketika partikel debu ini masuk atmosfer Bumi dan terbakar, kita melihatnya sebagai cahaya yang disebut meteor atau bintang jatuh.

Meteor Perseid dikenal sebagai salah satu hujan meteor terbaik dalam setahun, karena bisa menghasilkan banyak meteor dalam waktu singkat.

Baca Juga: Fenomena Langit Juni 2023, dari Full Moon sampai Puncak Hujan Meteor

Meskipun demikian, partikel debu ini sangat kecil dan sebagian besar terbakar di atmosfer sebelum mencapai permukaan Bumi.

Simak informasi di bawah ini untuk mengetahui apakah hujan meteor Perseid bisa membahayakan Bumi.

Benarkah Hujan Meteor Perseid Bisa Membahayakan Bumi?

Sebuah studi awal pernah memprediksi bahwa komet Swift-Tuttle berpotensi akan menabrak Bumi pada 2126.

Namun, hasil dari hitungan ulang tersebut menunjukkan bahwa peluang hujan meteor Perseid menabrak Bumi ternyata mustahil terjadi.

Debu sisa serpihan komet Swift-Tuttle hanya berupa serpihan sekecil pasir sehingga enggak membahayakan Bumi, Kids.

Ketika memasuki atmosfer Bumi, partikel-partikel ini terbakar akibat gesekan dengan udara dan panas yang dihasilkan selama proses ini.

Oleh karena itu, partikel-partikel tersebut enggak mencapai permukaan Bumi dalam bentuk yang bisa membahayakan kehidupan, ya.

Tak hanya itu saja, Bumi juga memiliki lapisan atmosfer yang cukup tebal yang mampu melindungi kita dari sebagian besar partikel yang masuk dari luar angkasa.

Hujan meteor seperti Perseid justru menjadi fenomena astronomi yang menakjubkan dan menghiasi keindahan langit malam.

Baca Juga: 15 Fakta Menarik Hujan Meteor, Fenomena Astronomi yang Tak Membahayakan Bumi

Diketahui hujan meteor Perseid biasanya terjadi pada bulan Agustus setiap tahunnya.

Hujan meteor Perseid biasanya mencapai puncaknya pada pertengahan Agustus dengan puncak aktivitas yang umumnya terjadi pada tanggal 11-13 Agustus.

Selama puncak ini, jumlah meteor yang terlihat bisa mencapai puluhan atau bahkan ratusan meteor per jam dalam kondisi langit yang sangat gelap dan jauh dari polusi cahaya.

Hujan meteor Perseid dinamai berdasarkan rasi bintang Perseus, karena arah dari mana meteor-meteor ini tampak berasal.

Meskipun sebenarnya bersumber dari debu dan partikel kecil yang ditinggalkan oleh komet Swift-Tuttle.

Nah, sekarang sudah tahu ya, Kids, bahwa ternyata hujan meteor Perseid enggak membahayakan Bumi.

-----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.