2. Transpirasi
Selain dari permukaan air, tumbuhan juga berkontribusi pada siklus hidrologi melalui proses transpirasi.
Tanaman menyerap air melalui akar mereka dan kemudian melepaskan uap air melalui stomata (pori-pori) pada daun mereka.
Transpirasi membantu mengangkat air dari tanah ke atmosfer dan juga membantu mendinginkan tanaman.
3. Kondensasi
Setelah uap air terangkat ke atmosfer, ia mendingin saat naik ke ketinggian yang lebih tinggi dan berubah kembali menjadi tetesan air kecil.
Proses ini disebut kondensasi. Tetesan-tetesan air ini berkumpul bersama membentuk awan.
4. Presipitasi
Ketika tetesan air di awan menjadi cukup besar dan berat, mereka jatuh ke bumi sebagai presipitasi.
Baca Juga: 3 Jenis Siklus Air atau Siklus Hidrologi serta Proses Terjadinya, Apa Saja?
Presipitasi bisa berupa hujan, salju, atau hujan es, tergantung pada suhu dan kondisi atmosfer di berbagai wilayah.
5. Infiltrasi dan Aliran Permukaan
Setelah presipitasi, air dapat mengalir ke berbagai arah.
Sebagian air akan meresap ke dalam tanah, proses ini disebut infiltrasi.
Air yang meresap ini kemudian dapat menjadi sumber air tanah atau mengalir di bawah permukaan tanah menuju sungai atau danau.
6. Pengembalian ke Laut
Akhirnya, air yang mengalir ke laut atau danau, atau air yang mengalir di dalam tanah, akan kembali ke lautan.
Siklus hidrologi akan terus berlanjut, dengan air mengalami penguapan, kondensasi, dan presipitasi lagi.
Itulah sekilas pembahasan tentang siklus hidrologi di bumi ya, Kids.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.