Find Us On Social Media :

Dari Mana Asal Muasal Nama Bintang Paling Terang yang Terlihat di Langit Malam?

Bintang-bintang paling terang di langit malam telah dikenali namanya sejak ribuan tahun lalu. Lalu, siapakah yang menamai bintang-bintang itu?

GridKids.id - Kids, mungkin kamu sudah tahu bahwa beberapa bintang paling terang di langit malam punya nama?

Nama-nama bintang itu sudah disebut sejak waktu yang sangat lama, lo.

Tapi, pernahkah kamu berpikir siapa sebenarnya yang menamai bintang-bintang di langit?

Banyak bintang-bintang terang di rasi bintang tertentu yang kita kenali seperti Bellatrix, Betelgeuse, Rigel, dan masih banyak lagi.

Biasanya bintang-bintang yang sinarnya paling terang di langit sudah dinamai oleh nenek moyang kita sejak ribuan tahun yang lalu, Kids.

Tentu nama-nama bintang itu disematkan mengikuti budaya dan bahasa dari nenek moyang manusia yang tersebar di seluruh penjuru dunia.

Nama-nama Bintang yang kita kenali ternyata berasal dari berbagai kebudayaan dunia, lo.

Nama-nama itu terinspirasi dari budaya dan bahasa Timur Tengah, Yunani, hingga Romawi.

Pengamatan nenek moyang yang terbatas dulunya membuat hanya bintang-bintang paling terang saja yang bisa terlihat.

Tentu berbeda dengan teknologi dan alat-alat canggih saat ini yang bisa membantu kita menemukan bintang-bintang baru yang sinarnya kalah terang.

Berkat perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, para ilmuwan modern berhasil menemukan, menamai, hingga menyusun bintang-bintang temuan dalam sebuah katalog, Kids.

Baca Juga: Mengenal Sirius, Bintang Paling Terang yang Bersinar di Langit Malam

Siapa yang Menamai Bintang-Bintang di Langit?

Kamu mungkin sadar bahwa banyak nama-nama Bintang terang di langit diambil dari bahasa Yunani.

Dilansir dari laman infoastronomy.org, ternyata bintang-bintang terang yang ada di langit malam itu dulunya dinamai dengan nama-nama yang berasal dari bahasa Yunani, Arab, juga bahasa latin.

Satu bintang bahkan bisa punya banyak sekali nama, tergantung siapa dan di mana dia diamati, Kids.

Salah satu astronom yang berjasa dalam menuliskan karya berjudul Almagest berisi nama-nama Bintang adalah Claudius Ptolemeus.

Almagest yang berisikan nama-nama bintang yang dicatat dan dikaitkan dengan berbagai budaya, sebagian besarnya berasal dari budaya Yunani, Kids.

Selanjutnya Almagest disebarkan dan diterjemahkan ke bahasa Arab dan dikaji oleh para ilmuwan setempat.

Bidang pendidikan di Arab kala itu juga sudah cukup maju dan banyak fokus ke pencatatan juga penelitian ilmu pengetahuan.

Dari situ, Arab meniti banyak catatan dan dokumen pengetahuan astronomi juga matematika dunia.

Sehingga pasca jatuhnya Kekaisaran Romawi, terjemahan Arab menjadi yang paling populer di kalangan para ahli astronomi kala itu.

Berbeda dengan model penamaan bintang di masa lalu, kini ada sangat banyak bintang redup yang perlu dan memungkinkan untuk dinamai, Kids.

Baca Juga: 5 Bintang Paling Redup di Alam Semesta, Ada yang Lebih Besar dari Matahari

Namun, meski begitu enggak bisa juga kita asal menamainya karena bisa membuat kita sulit mengidentifikasikannya ketika perlu.

Bintang-bintang terang dinamai dengan nama-nama yang diwariskan oleh nenek moyang.

Sedangkan bintang-bintang redup akan dinamai secara numerik sesuai posisinya di langit malam dan dicatat dalam katalog bintang tertentu.

Penamaan numerik yang agak rumit ini diketahui bisa membantu astronom untuk menemukan letak bintang berdasarkan penamaannya.

Saat ini satu-satunya lembaga di dunia yang punya tanggung jawab dan hak untuk menamai bintang dan benda langit adalah International Astronomical Union (IAU).

Jadi, jika ada pihak lain yang bilang bahwa mereka bisa menamai bintang dengan namamu dengan membayar nominal tertentu jangan percaya, ya.

Prosedur itu termasuk ilegal dan bintang yang kamu "beli" itu enggak akan diakui secara international, Kids.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.