GridKids.id - Kids, kita akan belajar bagaimana proses membuat buku.
Mungkin kita sering membaca beragam jenis buku. Setiap buku ditulis untuk menyampaikan pesan tersediri bagi pembacanya.
Apa kamu tahu? Untuk membuat buku itu enggak boleh sembarangan, lo.
Membuat buku harus melalui beberapa step atau langkah agar mudah dimengerti oleh pembaca.
Jika penulis ingin cara membuat buku sendiri khusus novel, buatlah naskah novel.
Namun, bila penulis ingin cara membuat buku sendiri, khusus pengetahuan dan teori, pastikan struktur penulisannya tak berantakan dan isinya lengkap.
Untuk membuat sendiri pastikan penulisan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca.
Hal ini bisa menjadi kunci dari keberhasilan cara membuat buku sendiri.
Lalu, apa yang dilakukan seseorang untuk membuat buku?
Ada 6 tahapan cara membuat buku, baik penulisan fiksi maupun non-fiksi. Berikut penjelasannya.
1. Tema
Baca Juga: Teks Individu: Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur dan Contohnya
Sebelum membuat buku kamu harus menentukan tema terlebih dahulu. Misalnya, jika kamu suka memasak, tulislah sesuatu yang berkaitan memasak.
Keuntungan bagi penulis yang sudah menguasai bidangnya akan lebih mudah menulis dengan tema yang telah ditentukannya.
Karena setiap hari, bidang itu yang menjadi “makanan“ sehari-harinya.
2. Mengumpulkan bahan
Setelah menentukan tema, selanjutnya hal yang diperlukan untuk mendapatkan bahan atau data yang kamu inginkan.
Caranya dengan mencari referensi buku lainnya, kamu bisa membaca, mencatat, observasi, mengkliping, dan lain sebagainya.
Lalu, kumpulkan semua bahan dalam satu tempat agar dapat terorganisasikan dengan rapi.
Dalam mengumpulkan bahan, kamu harus memastikan bahwa bahan atau data yang kamu milki valid dan akurat, sehingga tulisanmu bisa dipertanggungjawabkan.
3. Membuat outline/kerangka tulisan
Selajutnya, setelah mengumpulkan bahan kamu harus membuat otline/kerangka tulisan.
Hal ini untuk memudahkan kamu dalam mengerjakan proses penulisan.
Baca Juga: Perbedaan Kalimat Langsung dan Tidak Langsung, Materi Bahasa Indonesia Kelas 5
Memang tak semua penulis melakukan hal ini, tapi disarankan bagi pemula membuat kerangka tulisan akan mempermudah kamu untuk membuat tulisan yang runtut selain itu menjadi rapih.
Meski memilki ide dan tema yang bagus, namun tak didukung alur tulisan yang runtut tapi hal itu tak akan membuat tulisan menarik untuk dibaca
4. Menulis
Selain membuat outline, yang tak kalah penting adalah realisasi penulisannya.
Tanpa realisasi penulisannya, outline hanya tinggal outline, tentu saja tidak laku “dijual” ke penerbit manapun jika hanya menerbitkan outline saja.
Carilah waktu untuk menulis. Menulis bisa dilakukan secara rutin dengan meluangkan waktu setiap harinya.
Tak memungkiri akan banyak hambatan, akan tetapi atasilah hambatan itu, sehingga kamu bisa menyelesaikan tulisan tersebut.
Nantinya tanpa disadari kamu akan memilki kebiasaan menulis dan menikmatinya.
5. Membaca kembali tulisanmu
Nah, sangat penting sekali untuk membaca kembali membaca tulisanmu.
Kamu jangan terlalu terburu-buru mengirimkan tulisanmu ke penerbit. Kamu bisa koreksi terlebih dahulu, terus ulang kembali membaca tulisanmu.
Baca Juga: Buku Fiksi dan Non Fiksi: Pengertian, Perbedaan dan Cirinya
Revisi kembali apabila terdapat kesalahan, termasuk kesalahan ketik, gramatika, tata bahasa, dan lain sebagainya.
Pokoknya, pastikan bahwa tulisan yang kamu kirimkan adalah yang terbaik, karena kamu akan dinilai berdasar pada apa yang kamu kirimkan.
6. Mengirimkannya ke penerbit atau menerbitkannya sendiri
Dalam sebuah tahapan terakhir menulis adalah mengirimkannya ke penerbit yang bisa mencetak buku kita.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.