1. Menggunakan bahasa formal
Buku nonfiksi merupakan buku yang berisi kejadian sebenarnya dan bersifat informatif.
Buku nonfiksi harus menggunakan bahasa formal, agar dapat diterima oleh pembaca dari kalangan yang berbeda-beda.
2. Ditulis berdasarkan fakta
Buku nonfiksi ditulis dengan fakta sesuai kejadian yang ada dan tak dibuat-buat.
Penulis nonfiksi membutuhkan pengamatan dan data sebagai bahan penulisan, sehingga isi buku ini dapat dipertanggungjawabkan.
Selain itu melibatkan kajian ilmiah dan riset yang memadai. Jadi, informasi dapat bersifat objektif dan sesuai apa adanya.
3. Bahasa denotatif
Buku nonfiksi menggunakan bahasa denotatif atau bermakna sebenarnya.
Ide-ide ditulis secara gamblang tanpa menggunakan bahasa kiasan.
Baca Juga: 4 Penyebab Telapak Tangan Berkeringat dan Cara Mengatasinya
Jadi pembaca dapat langsung memahami maksud dari isi buku. Oleh karena itu, buku nonfiksi sering dijadikan sumber informasi oleh para pembaca.
4. Memberikan ide baru
Buku nonfiksi ditulis dengan tujuan utama untuk memberi ide baru atau pengembangan dan menyempurnakan ide sebelumnya.
Penulis buku nonfiksi juga tidak diwajibkan harus memiliki imajinasi yang kuat dalam menulis.
Namun, akan jauh lebih baik, bila topik dalam karangan nonfiksi, ditulis oleh penulis yang ahli dalam bidang tersebut.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.