Hanya saja, menurut Jonathan Balcombe dalam bukunya What a Fish Knows: The Inner Lives of Our Underwater Cousins, burung yang dianggap memiliki kesadaran juga tak memiliki neokorteks.
Hal tersebut memunculkan pendapat neokorteks tak dibutuhkan untuk merasa sakit.Meskipun ikan tak mempunyai neokorteks, tetapi mereka memiliki pallium.
Balcombe, seorang ilmuwan peneliti tingkah laku hewan mengungkap pallium melayani fungsi-fungsi ikan seperti neokorteks bekerja bagi mamalia.
Perilaku Ikan Saat Mengalami Rasa Sakit
Sementara itu dari melalui penelitian yang dilakukan oleh Lynne Sneddon, seorang ahli hewan yang mempelajari rasa sakit pada ikan di University of Gothenburg, Swedia.
Ia menemukan ternyata ikan memiliki nociceptor.Pada penelitian tersebut, peneliti menyuntik mulut ikan dengan asam asetat (cuka).
Setelahnya, ikan menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan, seperti bergoyang-goyang dari sisi ke sisi, menggosok hidung mereka, dan peningkatan besar dalam membuka dan menutup insang.Namun, saat ikan-ikan tersebut diberi pereda nyeri, gejala-gejala tersebut akan berkurang.
Kendati demikian bagi mereka yang menolak gagasan ikan merasa sakit akan menganggap perilaku gelisah ikan hanya sebagai reaksi naluri bukan karena merasa sakit.
Baca Juga: 9 Fakta Coelacanth, Spesies Ikan Purba yang Ditemukan di Perairan Sulawesi
Saat ini, hukum kesejahteraan hewan di Inggris telah mengakui kepekaan pada ikan, bersama dengan hewan vertebrata lainnya.
Yap, bahkan pada beberapa hewan tak bertulang belakang, termasuk decapod dan cephalopod.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.