GridKids.id - Hai, Kids, kembali lagi bersama GridKids untuk membahas tentang peradaban Jepang, nih.
Di artikel sebelumnya kamu sudah melihat seperti apa latar belakang dari restorasi Meiji yang mendorong Jepang ke pembaharuan di abad 19 silam.
Ketika bicara tentang restorasi Meiji maka enggak bisa lepas dari perjanjian Shimoda.
Masih ingatkah kamu bahwa perjanjian Shimoda inilah yang menandai berakhirnya gerakan isolasi diri yang dilakukan oleh Jepang selama dua abad lamanya?
Nah, ternyata dampaknya enggak hanya pada satu kondisi saja, Kids.
Menurut buku Peradaban Jepang karya Suparti, dampak dari pemberlakuan perjanjian Shimoda memicu kecaman dan tuntutan rakyat terkait pemerintahan Shogun Tokugawa kala itu.
Muncul juga berbagai gerakan menentang pemerintahan Shogun Tokugawa yang didukung oleh kalangan bangsawan istana (choncin).
Gerakan penentangan pemerintah ini bertujuan untuk mengembalikan kekuasaan pemerintah yang sebelumnya dipegang shogun kepada Tenno (Kaisar).
Waktu itu, pemerintahan Shogun Tokugawa dituding telah melanggar ajaran Shinto untuk setia dan hanya memuja Kaisar Jepang sebagai pemimpin tunggal.
Ajaran Shinto ini juga lah yang membuat pemerintahan harus dipegang oleh keluarga kaisar Tenno supaya pemujaan dan kekuasaan tertinggi tetap ada pada Kaisar.
Lalu, seperti apakah proses berjalannya Restorasi Meiji di abad-19 waktu itu?
Baca Juga: 3 Periodisasi Sejarah Jepang, dari Zaman Klasik sampai Modern
Proses Restorasi Meiji di Jepang
Di 1867, Pangeran Matsukito naik tahta menjadi Kaisar Jepang yang bergelar Meiji Tenno (1867-1912).
Berdasarkan prinsip Restorasi Meiji sejak pemerintahan Jepang berada di bawah Meiji Tenno kekuasaan negara sepenuhnya dikendalikan Kaisar, dan segenap kehidupan rakyat Jepang berpusat pada Kaisar.
Selama masa pemerintahan Meiji Tenno, Jepang berhasil mencapai era pembaruan yang pesat, Kids.
Proses restorasi Meiji dimulai dari reformasi di bidang pendidikan sebagai dasar pentingnya.
Bidang pendidikan kala itu jadi hak dan kewajiban semua penduduk Jepang.
Mahasiswa Jepang mulai banyak yang dikirim ke luar negeri untuk belajar berbagai macam keahlian di bidang teknik.
Tak hanya itu, banyak orang Barat yang diundang datang ke Jepang untuk memajukan berbagai sektor kehidupan negara.
Namun, kala itu Jepang bersikap selektif terhadap bentuk kemajuan teknologi supaya bisa lebih tepat guna dan sesuai dengan jati diri bangsa Jepang.
Jepang enggak hanya konsen di bidang pendidikan saja, melainkan juga merambah ke bidang militer juga ekonomi.
Pemerintah Jepang mulai dimodernisasi dengan menerapkan model Barat abad-19 dan berkembang jadi salah satu kekuatan imperialis baru yang mendominasi di era Perang Dunia II.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.