Find Us On Social Media :

Benarkah Luas Alam Semesta Bisa Diketahui dan Diperkirakan Manusia?

Benarkah manusia bisa menghitung luasnya alam semesta yang disebut tak terhingga?

GridKids.id - Kids, pernahkah kamu membayangkan seberapa luas alam semesta ini?

Perkembangan teknologi buatan manusia kini sudah memungkinkan kita untuk melihat seperti apa kondisi alam semesta di masa-masa awalnya.

Salah satu teori penciptaan alam semesta adalah teori Big Bang atau ledakan besar.

Dilansir dari laman infoastronomy.org, astronom berhasil menangkap foto alam semesta di awalnya menggunakan teleskop antariksa Hubble yang disebut eXtreme Deep Field (XDF).

Meski begitu, ukuran alam semesta bergantuk dengan beberapa faktor, bentuk, hingga perluasannya.

Hingga kini para astronom enggak bisa menyebutkan angka secara pasti tentang seberapa besar alam semesta yang kita tinggal di dalamnya.

Astronom telah menghitung usia alam semesta dan menyimpulkan bahwa alam semesta kini berusia sekitar 13, 8 miliar tahun.

Untuk membantumu membayangkan, 1 tahun cahaya sama dengan 9,4 triliun kilometer.

Kamu bisa mengalikannya dan menemukan persamaan jarak yang sangat luas.

Saking luasnya mungkin kamu sampai enggak tahu bagaimana menyebutkan satuan luasnya.

Pengamatan tentang luas alam semesta dimulai atau menjadi Bumi sebagai titik pengamatannya.

Baca Juga: Benarkah Bintang di Alam Semesta Terbentuk Lebih Dulu dari Galaksi?

Berapa Besarkah Alam Semesta Kita?

Dilansir dari laman kompas.com, Saraf Gallagher, seorang astrofisikawan dari Western University di Ontario, Kanada, mengungkap bahwa menghitung seberapa besar alam semesta adalah suatu hal yang mungkin enggak akan pernah diketahui manusia.

Gallagher mengungkap makin dekat dengan objek di alam semesta, maka sebuah jarak yang diukur.

Ilmuwan melakukan pengukuran untuk menyorot cahaya ke atas dan menunggu pantulannya sampai ke Bumi.

Menurut Sarah Gallagher, objek terjauh di galaksi kita jauh lebih rumit dan memerlukan sinar cahaya yang sangat kuat untuk bisa menjangkau mereka.

Salah satu cara untuk melihat atau mengamati objek paling jauh di alam semesta kita adalah dengan mengamati warna bintang-bintang di alam semesta.

Dari warna-warna bintang inilah para ilmuwan akan memperkirakan jumlah berapa banyak bintang-bintang.

Dua bintang yang punya energi dan kecerahan yang sama belum tentu akan tampak sama dari Bumi jika salah satunya punya jarak yang jauh, Kids.

Makin jauh maka bintang akan terlihat makin redup dari pandangan.

Nah, cara ini bisa digunakan untuk menghitung jarak Bumi dengan bintang-bintang di sekitarnya.

Namun, hal ini belum tentu bisa diterapkan untuk menghitung luasnya alam semesta tempat Bumi kita berada.

Baca Juga: 9 Fakta Menarik Nebula Heliks, Nebula yang Dikenal dengan Sebutan Eye of God

Hal yang bisa dilakukan para ilmuwan adalah memperkirakan apa yang ada di luarnya saja.

Ilmuwan telah mengetahui umur alam semesta yaitu 13,8 miliar tahun sehingga objek cahayanya untuk bisa mencapai bumi dalam waktu 13,8 miliar tahun.

Selanjutnya, para ilmuwan sudah mengetahui seberapa jauh ekspansi Big Bang tentang alam semesta ini sudah bergerak yaitu sekitar 46,6 miliar tahun cahaya.

Hingga kini enggak ada bukti bahwa alam semesta itu berhingga, para ilmuwan percaya bahwa alam semesta yang kita tinggali ini sangat besar.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.