GridKids.id - Sampah makanan atau food waste adalah makanan yang terbuang dan enggak termakan sehingga menjadi sampah.
Tahukah kamu? Keberadaan sampah makanan mengancam kehidupan makhluk hidup di bumi.
Sampah makanan bisa berupa sisa makanan seperti nasi, lauk-pauk, dan lain sebagainya.
Makanan tersebut seharusnya masih bisa dalam artian layak dan aman untuk dikonsumsi.
Namun, malah terbuang atau dibuang sehingga dikategorikan sebagai sampah makanan.
Limbah makanan yang menumpuk di Tempat Pembungan Akhir (TPA) mampu menghasilkan gas metana yang merupakan gas rumah kaca dan bisa menyebabkan pemanasan global.
Gas metana berpotensi 21 kali lebih besar mengakibatkan pemanasan global dibanding gas CO2, Kids.
Yuk, kita cari tahu sama-sama apa saja dampak negatif sampah makanan, ya!
Dampak Negatif Sampah Makanan
1. Banyaknya Sumber Minyak Bumi yang Terbuang
Baca Juga: Kenapa Kamu Harus Menghabiskan Makanan di Piringmu? #AkuBacaAkuTahu
Dampak negatif sampah makanan adalah memicu banyaknya sumber minyak bumi yang terbuang.
Meski enggak disadari, untuk menghasilkan makanan tetap memerlukan minyak bumi, ya.
Minyak bumi diperlukan dalam setiap proses tersajinya makanan.
Mulai dari proses penanaman yang memerlukan mesin bajak, distribusi makanan, penyimpanan makanan, hingga proses pemasakannya.
2. Pencemaran Udara Akibat Gas Metana
Sampah makanan termasuk sebagai sampah organik, Kids.
Ketika proses makanan terurai akan terjadi proses pembusukan yang membuat terciptanya gas metana.
Terbentuknya gas metana akibat penumpukan sampah makanan sehingga membuat pencemaran lingkungan.
Ini dikarenakan gas metana menjadi salah satu penyebab pemanasan global.
3. Mengancam Ekosistem Keragaman Makhluk Hidup
Baca Juga: Menyuburkan Tanaman, Ini 6 Sampah Dapur yang Bisa Dijadikan Pupuk Organik
Tahukah kamu? Sampah makanan juga bisa menyebabkan dampak negatif berupa ancaman terhadap ekosistem keragaman makhluk hidup.
Ini dikarenakan banyak ragam flora dan fauna terancam keberadaannya.
Kebutuhan terhadap suatu bahan makanan tertentu meningkat padahal jumlah makanan yang dibutuhkan enggak sebesar yang diproduksi.
Maka dari itu, banyak lahan hutan yang dialihfungsikan menjadi lahan perkebunan atau peternakan sehingga menyebabkan banyak flora dan fauna menjadi terancam punah dan kehilangan habitatnya.
4. Memicu Perubahan Iklim
Ketika membuang makanan, makanan tersebut akan membusuk yang selanjutnya melepaskan metana, gas rumah kaca yang 25 kali lebih kuat daripada karbon dioksida.
Nah, saat metana dilepaskan ini bertahan selama12 tahun dan memerangkap panas dari matahari.
Emisi gas rumah kaca yang dilepaskan dari penggunaan sumber daya alam memiliki kontribusi besar terhadap perubahan iklim.
Jika manusia berhentu membuang makanan maka ini bisa menghemat emisi gas rumah kaca dan berdampak baik pada perubahan iklim.
5. Limbah Makanan Merupakan Limbah Bakar
Proses menanam, mengangkut, menyimpan, dan memasak membutuhkan bahan bakar, seperti minyak, solar, dan bahan bakar fosil.
Baca Juga: Sulit Terurai, Benarkah Tak Boleh Lagi Menggunakan Plastik dan Stirofoam? #AkuBacaAkuTahu
Mulai dari mesin pemanen hasil pertanian, hingga mesin pengangkut hasil panen ke gudang membutuhkan bahan bakar agar bisa diopersikan.
Penggunaan bakan bakar ini melepaskan gas ruma kaca yang berbahaya ke lingkungan.
Membuang makanan sama halnya telah membuang semua bahan bakar yang digunakan dalam proses makanan tersebut.
Nah, membuang bahan bakar memiliki berbagai dampak negatif pada lingkungan.
Demikianlah informasi tentang dampak negatif sampah makanan bagi lingkungan dan makhluk hidup.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.