Find Us On Social Media :

Cerita Pendek (Cerpen): Fungsi dan Unsur-Unsur Penyusunnya, Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA

Cerita pendek atau cerpen adalah salah satu prosa fiksi yang bisa dibaca dalam sekali kesempatan saja. Apa saja fungsi dan unsur penyusunnya?

GridKids.id - Artikel Belajar dari Rumah (BDR) materi bahasa Indonesia kelas 10 SMA kali ini akan membahas tentang materi cerita pendek (cerpen).

Cerita pendek atau cerpen adalah salah satu karya sastra yang bentuknya berupa prosa fiksi atau karangan.

Berbeda dengan novel, cerita dalam cerpen cenderung lebih padat dan biasanya enggak memiliki banyak tokoh di dalamnya.

Cerita pendek biasanya bisa diselesaikan dalam sekali baca saja.

Semua orang bisa mencoba membuat cerita pendek atau cerpen ini.

Inspirasi atau ide cerita bisa diambil dari kejadian atau hal-hal di sekitar kita.

Bisa dari pengalaman pribadimu, pengalaman orang lain, hingga hal-hal kecil yang kamu temukan di sekitarmu sehari-hari.

Ada beberapa teknik yang bisa kamu coba untuk membuat cerpen, di antaranya memahami lebih dulu fungsi, unsur intrinsik, dan unsur ekstrinsik cerpen itu sendiri.

Nah, kali ini kamu akan diajak melihat fungsi dari cerpen dan unsur-unsur penting di dalamnya.

Fungsi Cerita Pendek (Cerpen)

1. Fungsi Estetis: memberi unsur keindahan pada pembaca cerita pendeknya.

Baca Juga: Ciri-Ciri, Struktur, dan Fungsi Karya Sastra Fiksi Cerita Pendek

2. Fungsi Moralitas: memberi nilai moral pada pembaca, sehingga pembaca bisa memeroleh pengetahuan tentang yang baik dan yang buruk.

3. Fungsi rekreatif: memberi rasa senang, gembira, dan hiburan bagi pembacanya.

4. Fungsi didaktif: mengarahkan dan mendidik pembaca dengan nilai-nilai kebenaran dan kebaikan dalam sebuah cerita.

5. Fungsi Religiusitas: ada nilai-nilai yang terdapat dalam ajaran agama yang bisa dijadikan teladan untuk para pembacanya.

Unsur-unsur dalam Cerpen

A. Unsur Intrinsik

Unsur ini berasal dari dalam sebuah cerita dan membentuk keseluruhan cerita pendek yang dibuat oleh seorang penulis, di antaranya:

- Tema: ide atau gagasan dasar yang jadi latar belakang dari sebuah cerita.

- Tokoh: pelaku yang diceritakan dalam sebuah cerpen, yang penokohannya terbagi jadi empat jenis, yaitu protagonis, antagonis, tritagonis, dan figuran.

- Penokohan: cara penulis untuk menggambarkan dan mengembangkan karakter dari tokoh-tokoh dalam cerita.

- Alur cerita: pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat dan bersifat kronologis.

Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis dan Unsur Intrinsik dalam Cerpen, SMP Kelas VII

- Latar: unsur berupa tempat, peristiwa, atau waktu dalam sebuah cerita.

- Gaya bahasa: cara penulis menggunakan bahasa dalam bentuk lisan dan tulisan.

- Sudut pandang: cara pengarang untuk menyampaikan sebuah cerita, yaitu sudut pandang orang pertama, orang kedua, dan orang ketiga.

- Amanat: pesan yang ingin disampaikan oleh pengaran lewat cerita yang dibuatnya.

B. Unsur Ekstrinsik

Unsur ini berasal bukan dari dalam sebuah cerita pendek, tapi dari luar.

Meski enggak secara langsung, unsur ekstrinsik memengaruhi proses pembuatan cerita pendek, dan memiliki tiga unsur, yaitu:

- Latar belakang masyarakat: faktor lingkungan masyarakat sekitar yang memengaruhi penulis dalam pembuatan cerpen, misalnya ideologi negara, kondisi sosial, kondisi ekonomi, hingga situasi politik.

- Latar belakang penulis: faktor ini muncul dalam diri penulis cerpen sehingga mendorong penulis dalam membuat sebuah cerita.

Faktor-faktor ini antara lain menjadi riwayat hidup penulis, termasuk kondisi psikologis hingga aliran sastra yang dianut oleh seorang penulis

- Nilai: nilai ini menyangkut hal-hal seperti moral, agama, sosial, dan budaya.

Pertanyaan:
Apakah yang dimaksud dengan unsur penokohan dalam cerpen?
Petunjuk, cek lagi page 2.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.