Find Us On Social Media :

5 Hewan yang Menginspirasi Lahirnya Produk IPTEK

Tokek adalah salah satu hewan yang menginspirasi temuan alat perekat yang sangat valid sampai bisa menampung berat hingga ratusan kilogram.

GridKids.id - Kids, pernahkah kamu bayangkan bahwa IPTEK melahirkan berbagai teknologi bermanfaat karena terinspirasi dari hewan tertentu?

Keberadaan hewan yang tinggal dan dekat dengan manusia ternyata bisa menginspirasi lahirnya teknologi, Kids.

Manusia yang melakukan pengamatan akan belajar banyak hal luar biasa dari perilaku dan adaptasi hewan-hewan di sekitarnya.

Kamu pasti enggak asing dengan cerita burung yang menginspirasi Wright bersaudara untuk menciptakan pesawat terbang.

Dilansir dari laman diskominfo. pangkalpinangkota.go.id, ada beberapa hewan yang menginspirasi penciptaan teknologi yang bermanfaat bagi manusia. Apa sajakah itu?

Hewan-Hewan yang Menginspirasi Lahirnya Produk IPTEK

1. Tokek

Tokek yang bisa merayap di dinding menarik perhatian pada peneliti dan ilmuan.

Kemampuan untuk bergerak di dinding secara vertikal tentunya enggak biasa dan menarik perhatian manusia untuk mengungkap cara atau sistemnya.

Pada akhir 2002 lalu, peneliti berhasil menemukan ada jutaan rambut kecil di kaki tokek yang disebut dengan setae.

Setae pada kaki tokek ini berfungsi menghasilkan elektrostatik jarak pendek yang lemah dan disebut sebagai van der Waal's forces.

Terilhami dari fitur atau anatomi tubuh tokek itu, tiga alumnus dari University of Massachusetts Amherst menciptakan alat perekat yang terilhami dari cara kerja kaki tokek.

Perekat ini bisa menempel di dinding dengan sangat kuat sehingga bisa menanggung beban seberat 317 kg.

Baca Juga: 5 Fakta Unik Gecko, Reptil Jinak yang Banyak Diminati Pecinta Hewan

2. Rayap

Rayap adalah salah satu hewan yang sering membuat berbagai peralatan rumah dari kayu seperti pintu, jendela, dan lemari jadi keropos.

Para rayap tinggal di rumah yang kokoh dengan ventilasi yang susunannya sangat luar biasa.

Ternyata ventilasi ini berperan mengatur suhu pada gundukan rumah hewan yang berkoloni ini.

Rayap dan gundukan rumahnya yang besar dan kokoh sistematis telah menginspirasi pembangunan kompleks perbelanjaan dan perkantoran terbesar di Zimbabwe.

Kompleks bangunan itu dibangun atas prinsip-prinsip arsitektur hijau yang menerapkan sistem pasif dari kipas dan ventilasi yang mengatur besaran suhunya.

3. Kelelawar

Kelelawar yang nokturnal memancarkan frekuensi sonar tinggi yang bisa memantulkan sinyal ke benda-benda yang mungkin akan menghalanginya terbang di malam hari.

Adaptasi kelelawar pada situasi malam hari lewat sonar menginspirasi penciptaan alat bantu bagi teman-teman tunanetra yang dikenal dengan SmartCane.

SmartCane ini melekat pada tongkat putih yang memantulkan gelombang yang bisa dirasakan oleh penggunanya.

Tongkat akan bergetar dan mengarahkan penggunanya untuk menghindari suatu jalur.

4. Hiu

Hiu sebagai predator puncak di lautan dikenal sebagai pemburu yang paling ditakuti oleh penghuni laut lainnya.

Hiu pandai berenang dan terus berenang sepanjang waktu, hal ini didukung oleh sirip, ekor, dan dentikelnya.

Baca Juga: 5 Peran Kelelawar bagi Ekosistem dan Manusia serta Karakteristiknya

Dentikel adalah sekumpulan gigi kecil yang mirip sisik dan mencuat ke permukaan kulit lewat jaringan epidermis.

Anatomi pada kulit hiu ini menarik perhatian tiga ilmuwan Fraunhofer Society asal Jerman.

Kulit hiu yang kaya dentikel dikembangkan jadi cat khusus untuk melapisi pesawat terbang.

Fungsinya supaya bisa mendorong pesawat bergerak lebih cepat dan mengurangi hambatan ketika bergerak.

5. Kupu-kupu

Kupu-kupu yang cantik dan kerap hinggap di atas bunga yang mekar ternyata menyumbang teknologi bermanfaat bagi manusia.

Sayap kupu-kupu yang terlihat cantik dan tipis itu ternyata antisilau.

Nah, kemampuan kupu-kupu yang satu ini bisa mendorong para peneliti menemukan teknologi layar ponsel.

Pada 2015, peneliti dari Karlsruhe Institute of Technology Jerman menemukan sistem nanoscopis.

Sistem ini diadaptasi dari sayap kupu-kupu yang bisa menghilangkan sebagian besar cahaya yang dipantulkannya.

Penelitian tentang teknologi layar ponsel ini masih terus dikembangkan hingga saat ini, Kids.

Diharapkan akan ada cara yang lebih nyaman dan mudah bagi siapa pun ketika ingin melihat ponsel di luar ruangan yang terik tanpa harus meninggikan kecerahan layar ponsel.

Baca Juga: Beterbangan di Dekatmu, Begini Cara Kerja Sistem Pernapasan Kupu-Kupu

Ketika layar ponsel ditinggikan kecerahannya maka akan menghabiskan baterai ponsel lebih cepat.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.