Bahkan menurut geokimiawan organik dari Stanford University, Kenneth Peters, alam tak pernah membuat hal semacam itu, sehingga tak ada organisme di muka bumi yang dipersiapkan untuk menangani masalah plastik.
Padahal, jumlah sampah plastik dari hari ke hari senantiasa meningkat.
Ini dikarenakan kebiasaan dan ketergantungan manusia pada bahan yang satu ini.
Selain murah, plastik juga mudah untuk digunakan dan ringan saat dibawa.
Lama waktu pembusukan
Dikutip dari BBC.com, sampah plastik khususnya dalam bentuk kantong, membutuhkan waktu 20 hingga 1.000 tahun untuk akhirnya dapat terurai. Hal ini tentu sangat membahayakan lingkungan.
Sampah plastik yang terjebak di lapisan tanah dan perairan banyak menimbulkan kekacauan.
Masalah itu mulai dari kemampuan resap tanah dan aliran air terganggu, sampah-sampah plastik ini juga mengancam keselamatan berbagai jenis binatang.
Para binatang itu mengonsumsi plastik ini karena mengiranya sebagai makanan.
Setelah tertelan, plastik itu tak akan tercerna, justru hanya menyebabkan pencernaan binatang tersebut terganggu hingga akhirnya mati.
Hal ini sama seperti yang dialami seekor paus sperma yang mati terdampar di Pantai Wakatobi dengan sampah plastik ditemukan di dalam perutnya.
Baca Juga: 5 Manfaat Kantong Teh Celup Bekas, Mengobati Mata Merah hingga Menyuburkan Tanaman