GridKids.id - Kids, tahukah kamu bahwa kini planet Saturnus telah memecahkan rekor planet Jupiter sebagai planet dengan satelit alami terbanyak di tata surya kita?
Riset menemukan bahwa ada 62 bulan atau satelit alami baru yang mengorbit pada Saturnus.
Hal ini membuat kini ada 145 bulan atau satelit alami yang mengorbit pada planet Saturnus.
Planet bercincin ini resmi melampau rekor Jupiter yang memiliki 92 bulan atau satelit alami.
Penemuan bulan-bulan baru ini adalah janji pada upaya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan demi kemanusiaan.
Lewat gabungan dari beberapa upaya dari teknologi modern dan tim astronot yang berdedikasi, kita berhasil menyimak kegelapan dan tabir dari tata surya kita yang misterius.
62 bulan yang mengorbit ke planet Saturnus ditemukan oleh teleskop yang telah dimutakhirkan juga teknik proses gambar.
Teknik itu yang memungkinkan para astronom untuk memelajari objek yang paling jauh dan lemah yang ada di orbit planet Saturnus.
Temuan beberapa bulan ini memiliki diameter seukuran beberapa kilometer.
Beberapa bulan yang baru ditemukan ini diketahui sudah tersembunyi dan luput dari deteksi untuk waktu yang sangat lama karena ukuran dan jaraknya yang sangat jauh dari Saturnus.
Lalu, seperti apa detail temuan satelit baru planet Saturnus ini?
Baca Juga: 10 Fakta Menarik Planet Saturnus, Planet Terjauh yang Bisa Dilihat Tanpa Teropong
Saturnus, Planet dengan Bulan Terbanyak
Kini Saturnus menjadi satu-satunya planet di tata surya yang memiliki lebih dari 100 bulan atau satelit alami.
Dilansir dari Live Science, para peneliti melakukan pengamatan dan penelitian di atas Mauna Kea, Hawaii pada 2019-2021 silam.
Para peneliti menganalisis tangkapan gambar yang diperoleh dari pengamatan selama 3 jam lamanya.
Dari analisis dan pengamatan itu diperoleh 62 bulan baru yang pada awalnya berukuran terlalu kecil dan redup untuk diamati.
Bulan-bulan baru yang ditemukan itu masih merupakan satelit alami yang enggak beraturan, nih, Kids.
Gerakannya mengikuti orbit elips yang jauh letaknya dari planet induk yang diorbitnya.
Kadang bulan-bulan ini terlihat bergerak mundur atau berlawanan dari rotasi planet Saturnus.
Pergerakan yang enggak biasa ini memunculkan dugaan para ilmuwan bahwa bulan-bulan baru ini ada dalam orbit retrogade yang sama.
Ada dugaan bahwa bulan-bulan ini berasal dari bulan induk berukuran besar yang terpecah jutaan tahun lalu.
Hingga kini 62 bulan baru ini masih belum diberi nama atau diidentifikasi, Kids.
Namun, nantinya pihak yang bertanggungjawab untuk melakukannya adalah Persatuan Astronomi Internasional yang didalamnya termasuk 12.000 ilmuwan yang bertugas mengidentifikasi benda-benda langit.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.