Teori Linier menggambarkan bahwa perubahan sosial membentuk pola yang memanjang dan menuju ke tahap yang paling terkini.
2. Teori Siklus
Jika teori linear terjadi dalam waktu yang cukup panjang, berbeda dengan teori siklus adalah perubahan sosial yang prosesnya berulang.
Maksudnya adalah perputaran zaman merupakan sesuatu yang tak dapat dielakan oleh siapapun dan tak dapat dikendalikan oleh siapapun.
Menurut teori ini, kebangkitan dan kemunduran peradaban sebuah bangsa mempunyai hubungan korelasional antara satu dengan lainnya, yaitu tantangan dan tanggapan.
Misalnya, apabila kehidupan masyarakat mampu merespon tantangan kehidupan dan mampu menyesuaikan diri, maka masyarakat tersebut akan mengalami perkembangan dan kemajuan.
3. Teori Konflik
Menurut teori ini, perubahan sosial tercipta karena akibat adanya pertentangan antar kelas dan konflik.
Perubahan sosial dianggap telah menciptakan perbedaan kelas sosial di masyarakat
Baca Juga: 15 Faktor Pendorong Terjadinya Perubahan Sosial dalam Kehidupan Masyarakat
Contohnya Revolusi Perancis yang terjadi pada abad ke-18. Masyarakat yang miskin dan hidup dalam kesusahan, menumbangkan rajanya yang hidup dalam kemewahan.
Atau contoh lainnya industrialisasi yang membedakan antara kelas pemilik modal dan kelas buruh. Akibatnya, perubahan sosial dianggap dapat menghasilkan kesenjangan.