GridKids.id - Kids, pada artikel BDR sebelumnya kamu sudah diajak belajar bersama tentang ciri-ciri reaksi kimia yang terjadi di sekitar kita.
Nah, kali ini kamu akan diajak mengenal berbagai faktor yang mendorong terjadinya reaksi kimia, nih, Kids.
Dilansir dari laman gramedia.com, berikut ini adalah beberapa faktor yang memengaruhi terjadinya reaksi kimia, di antaranya:
Faktor yang Memengaruhi Terjadinya Reaksi Kimia
1. Konsentrasi Reaktan
Laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi reaktannya.
Hal ini secara teori meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi karena laju tersebut berbanding lurus dengan frekuensi tumbukan.
Laju reaksi akan menurun seiring waktu bersamaan dengan konsentrasi reaktannya.
2. Tekanan
Tekanan atau konsentrasi gas akan meningkatkan jumlah tumbukan.
Inilah yang memicu peningkatan laju reaksi reaktan gas yang enggak memengaruhi reaksi yang terkait reaktan pada benda padat maupun cair.
Baca Juga: 5 Ciri-Ciri Reaksi Kimia yang Terjadi di Sekitar Kita, Materi IPA Kelas 10 SMA
3. Suhu
Energi kinetik akan meningkat dengan kenaikan suhunya.
Hal ini bisa terjadi karena jumlah molekul dengan energi yang lebih besar dari energi ambang juga meningkat.
Selanjutnya, jumlah tumbukan efektif antara molekul reaktan juga akan meningkat.
Namun, laju reaksi akan meningkat seiring dengan kenaikan suhu yang enggak selamanya benar.
Reaksi tertentu seperti reaksi biologi yang dikatalisis oleh enzim bisa diperlambat dengan peningkatan suhu karena enzim bisa kehilangan aktivitasnya.
4. Katalis
Katalis adalah zat yang mengubah laju reaksi tanpa dikonsumsi atau tanpa mengalami perubahan kimia selama bereaksi.
Katalis akan meningkatkan laju reaksi dengan menyediakan jalur baru dengan energi aktivasi yang lebih rendah ketika bereaksi.
Dalam kasus reaksi yang bisa dibalik, katalis menurunkan energi aktivasi dari reaksi maju dan mundur pada tingkat yang sama dan membantu dalam mencapai keseimbangan yang tepat.
Beberapa zat bisa menurunkan laju reaksi yang umumnya disebut dengan katalis atau inhibitor negatif.
Baca Juga: Contoh Proses Kimia Hijau yang Terjadi di Sekitar Kita, IPA Kelas 10 SMA
Keberadaan zat ini bisa mengganggu reaksi dengan membentuk kompleks yang relatif stabil dan membutuhkan lebih banyak energi.
Hal inilah yang bisa mengurangi kecepatan laju reaksi.
5. Sifat Reaktan
Laju reaksi bergantung pada sifat ikatan dalam sebuah reaktan.
Biasanya senyawa ionik bereaksi lebih cepat daripada senyawa kovalen.
Reaksi antara senyawa ionik dalam air terjadi sangat cepat karena hanya melibatkan pertukaran ion yang sudah dipisahkan dalam larutan air.
Contoh AgCl yang diendapkan setelah larutan AgNO3 ditambahkan ke larutan NaCl.
Pada reaksi keduanya melibatkan pertukaran ion yang sangat cepat.
Sedangkan, reaksi senyawa kovalennya berlangsung sangat lambat karena perlu energi untuk bisa memutuskan ikatan yang ada.
6. Orientasi Spesies yang Bereaksi
Reaksi antar reaktan hanya terjadi ketika mereka saling bertumbukan dengan orientasi yang benar di ruang angkasa.
Baca Juga: Sifat-Sifat Unsur Kimia: Logam dan Non-logam, Materi IPA Kelas 8 SMP
Semakin besar kemungkinan tumbukan antara reaktan dengan orientasi yang tepat maka makin besar juga laju reaksinya.
Orientasi molekul memengaruhi faktor probabilitas, molekul sederhana punya lebih banyak cara orientasi yang tepat untuk bertumbukan.
Oleh karenanya, faktor probabilitasnya lebih tinggi daripada faktor molekul yang lebih kompleks.
Selain itu, faktor orientasi juga memengaruhi interaksi antara reaktan dan katalis, semisal dalam kasus reaksi biologis yang dikatalisis oleh enzim biokatalis.
Enzim akan mengaktifkan molekul reaktan di lokasi tertentu, lokasi-lokasi ini disebut juga sebagai situs aktif dan punya bentuk juga ukuran yang pasti.
7. Luas Permukaan
Laju reaksi akan meningkat jika luas permukaan reaktan padat bertambah.
Permukaan padat ini juga bisa ditingkatkan dengan cara mengubahnya jadi bubuk halus.
Contoh ketika terjadi reaksi antara seng dan asam klorida terjadi dalam hitungan detik jika logam seng menjadi diubah menjadi bubuk halus.
Namun, reaksinya akan lebih lambat jika berbentuk kawat seng, Kids.
Hal ini berlaku juga pada katalis padat yang biasa digunakan dalam bentuk bubuk halus ketika melakukan reaksi kimia.
Baca Juga: Sifat Zat dan Kaitan dengan Partikel Penyusunnya: Sifat Kimia, IPA Kelas 9 SMP
Misalnya nikel bubuk halus yang dipergunakan selama hidrogenasi minyak.
8. Intensitas Cahaya
Laju reaksi fotokimia yang terjadi dengan adanya cahaya akan meningkat seiring dengan peningkatan intensitas cahaya.
Dengan meningkatnya intensitas, jumlah foton dalam cahaya juga akan meningkat.
Oleh karenanya, lebih banyak molekul reaktan memeroleh energi dengan menyerap lebih banyak foton dan mengalami perubahan kimia.
Laju fotosintesis akan lebih banyak terjadi di hari-hari cerah ketimbang di hari-hari hujan.
9. Sifat Pelarut
Pelarut bisa memengaruhi laju dengan banyak cara, yaitu untuk melarutkan reaktan.
Pelarut bisa membantu memecah gaya kohesif antara ion atau molekul dalam benda padat.
Molekul pola cenderung akan lebih larut dalam pelarut polar dan menunjukkan reaksi yang lebih cepat.
Sedangkan, molekul non polar juga akan menunjukkan reaksi lebih cepat pada pelarut non-polar.
Pertanyaan: |
Apakah yang dimaksud dengan katalis? |
Petunjuk, cek lagi page 2. |
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.