Perlu kamu sadari bahwa mengamati objek di angkasa bukan sesuatu yang mudah, ada banyak faktor yang memengaruhi pengamatan, salah satunya jangkauan teknologi yang digunakan untuk pengamatan.
Hal inilah yang membuat proses penemuan dan dokumentasi planet-planet exoplanet berjalan bertahap untuk waktu yang lama.
Penelitian exoplanet ini dimulai karena munculnya rasa ingin tahu terkait keberadaan planet di luar tata surya kita sekitar pertengahan abad-19.
Para astronom kala itu memiliki dugaan bahwa di luar tata surya masih ada banyak planet yang mungkin dijumpai.
Meski kala itu masih terbatas juga dugaan tentang seberapa banyak planet dan apakah bentuk atau wujudnya sama seperti planet-planet yang ada di tata surya kita.
Temuan Exoplanet yang Sudah Dikonfirmasi
Dilansir dari laman ilmugeografi.com, temuan tentang eksistensi exoplanet pertama dirilis pada 1995 lewat sebuah metode kecepatan radial.
Deteksi ini menyatakan bahwa ada planet raksasa di sekitar bintang 51 Pegasi yang masih masuk dalam bintang Kelas G.
Temuan-temuan exoplanet atau planet di luar tata surya enggak langsung memeroleh persetujuan atau konfirmasi dari badan yang berwenang.
Akibatnya temuan itu enggak langsung dipublikasikan tapi harus dikonfirmasi lebih dulu, di antaranya:
- Temuan pertama pada 1988 oleh Bruce Campbell, Gah Walker dan S. Yang, astronom dari Kanada.
Dengan metode kecepatan radial ditemukan sebuah planet yang mengorbit bintang Gamma Cephei.