Ketika kamu tidur kamu melalui dua tahapan tidur, yaitu tahap non-REM (non-rapid eye movement) dan REM (rapid eye movement).
Ketika tahap non-REM terjadi maka sebagian besar bagian otak sudah beristirahat.
Tapi ada bagian kecil yang masih aktif. Nah, di tahap inilah biasanya anak-anak akan mengigau.
Sedangkan di tahap REM, sebagian anak sudah masuk ke alam mimpi, igauan yang terjadi bisa jadi percakapan yang dilakukan dengan karakter atau sosok dalam mimpinya.
Ketika anak-anak mengigau di dua tahapan tidur itu biasanya anak-anak enggak akan sadar atau mengingat apa yang dialaminya.
Meski kadang sering dikaitkan dengan hal-hal mistis, fenomena mengingau adalah proses tidur yang wajr dan normal, lo, Kids.
Beberapa kondisi bisa menyebabkan anak-anak mengigau di dalam tidurnya, misalnya karena kurang istirahat, rasa lelah, stres dan depresi, hingga demam.
Ada beberapa kondisi mengigau pada anak yang dianggap enggak normal, prosentasenya sekitar 10% dari keseluruhan kasus yang dilaporkan, di antaranya:
1. REM sleep behavior disorder (RBD) = Anak-anak yang mengalaminya akan mengalami kelumpuhan sehingga akan memicu amarah dan tindakan kasar ketika sang anak berada dalam fase mimpi.
2. Anak akan bicara sendiri sambil tidur lebih dari 1 menit.
3. Tak hanya mengigau, anak-anak juga bisa makan hingga berjalan sambil tidur
Baca Juga: Sering Terjadi, Kenapa Seseorang Bisa Mengigau dalam Tidur? #AkuBacaAkuTahu