Find Us On Social Media :

Persebaran Bencana Alam di Indonesia: Tanah Longsor hingga Puting Beliung, Geografi Kelas 11

Kebakaran hutan adalah salah satu jenis bencana alam yang kerap terjadi di musim kemarau.

GridKids.id - Pada artikel Belajar dari Rumah (BDR) sebelumnya kamu sudah diajak melihat persebaran bencana alam tsunami, banjir, dan kekeringan.

Kali ini kamu akan melanjutkan topik tentang persebaran bencana alam yang terjadi di Indonesia.

Artikel BDR kali ini akan membahas tentang persebaran bencana alam tanah longsor, kebakaran hutan, hingga angin puting beliung.

Dalam buku materi Geografi Kelas 11 SMA Kurikulum Merdeka Terbitan Kemdikbud, hlm. 192-194 kamu akan diajak melihat seperti apa persebaran bencana alamnya di Indonesia.

Yuk, simak bersama seperti apa uraian penjelasan lengkapnya dalam penjelasan di bawah ini.

Persebaran Bencana Alam di Indonesia

1. Tanah Longsor

Tanah longsor menjadi salah satu bencana yang sering terjadi di Indonesia.

Potensi bencana tanah longsor bisa terjadi karena adanya topografi wilayah yang bergunung-gunung juga berbentuk bukit berlereng terjal.

Selain itu beberapa daerah dataran tinggi yang bercurah hujan tinggi juga memiliki endapan tanah yang remah atau rapuh.

Banyak wilayah Indonesia yang memiliki potensi rawan bencana tanah longsor, seperti Bogor, Cianjur, Bandung, Purwakarta, Sukabumi, Tegal, Purbalingga, hingga Sumedang.

Baca Juga: Dampak Bencana Alam: Letusan Gunung Api, Tanah Longsor, Gempa Bumi, Geografi Kelas 11 SMA

2. Kebakaran Hutan

Selain kekeringan, musim kemarau selalu diwarna dengan bencana kebakaran hutan.

Hal ini dapat terlihat dari asap yang membumbung tinggi di langit dan bahkan berpotensi mengganggu penerbangan hingga lalu lintas.

Tak hanya itu, kebakaran hutan juga bisa menimbulkan pernapasan bagi penduduk yang tinggal di dekat lokasi kebakaran hutannya.

Indonesia diketahui punya banyak titik api dari kebakaran hutan yang terdapat di Pulau Sumatra dan Pulau Kalimantan.

Enggak hanya terjadi secara alami, pembakaran lahan yang enggak terkendali juga bisa memicu munculnya titik api.

Biasanya cara ini digunakan untuk membuka lahan yang nantinya akan dirubah jadi pemukiman atau perusahaan tertentu.

Pembakaran lahan dalam skala besar inilah yang memicu kebakaran hutan parah di pulau-pulau besar yang jarang penduduk seperti di Sumatra dan Kalimantan.

3. Angin Puting Beliung

Angin puting beliung bisa terbentuk karena adanya awan Cumulonimbus (Cb) yang biasanya akan muncul di musim penghujan.

Puting beliung terjadi ketika udara dingin dan udara panas bertemu, memicu bentrok dan membentuk puting beliung yang sangat kuat.

Baca Juga: 5 Contoh Kerusakan Lingkungan Akibat Ulah Manusia

Angin puting beliung sering terjadi di siang hari dan di dataran rendah, terjadi tiba-tiba pada skala lokal, dan menimbulkan kerusakan pada area yang dilaluinya.

Ancaman bencana angin puting beliung relatif rendah terjadi di Indonesia.

Meski begitu, Pulau Jawa punya ancaman dari skala sedang ke tinggi dan tetap perlu memeroleh perhatian khusus, nih, Kids.

Pertanyaan:
Apakah faktor pemicu terjadinya kebakaran hutan di musim kemarau?
Petunjuk, cek lagi page 2.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.