Tiang penyangga ini diposisikan di bagian pinggir dari rumah supaya beban atapnya bisa terbagi secara merata.
Ujung atap Joglo Pangrawit dibuat lebih landai dibandingkan dengan atap bagian atasnya.
3. Atap Joglo Jempongan
Atapnya punya karakter yang bisa dilihat dari dua buah pengeret, model dan bentuknya mirip bujur sangkar yang punya atap khas.
Atap Joglo ini menggunakan atap genteng model keramik supaya bisa menempel dengan baik dan stabil.
4. Atap Joglo Ceblokan
Bagian model atapnya membutuhkan beberapa soko pandem atau tiang penyangga yang ditanam di tanah yang dalam.
5. Atap Joglo Kepuhan Limasan
Atap ini punya ciri khas tersendiri yaitu sunduk bandhang, bahu danyang, dan usek rigereh.
Bahu danyang punya arti tiang penyangga terluar yang bertugas untuk menopang beban dari atas.
Lalu, sunduk bandhang atapnya dibuat lebih landai dan panjang dibanding model atap Joglo lainnya.
Baca Juga: Atap Bergonjong, Atap Rumah Khas Minangkabau yang Mirip Tanduk Kerbau