Jupiter Bukan Bintang Gagal
Dilansir dari laman infoastronomy.org, sebuah studi jarak dekat canggih pertama terhadap Jupiter dimulai ketika wahana antariksa nirawak kembar Voyager milik NASA, yaitu Voyager 1 dan Voyager 2 melintas pada 1979.
Dua wahana antariksa ini berhasil memetakan beberapa satelit alami yang dimiliki Jupiter.
Di saat bersamaan Voyager 1 dan Voyager 2 juga bisa mengambil gambar detail atmosfer kompleks Jupiter dan menemukan bahwa Jupiter juga memiliki cincin planet yang redup.
Dari berbagai wahana antariksa nirawak yang dikirim ke Jupiter juga, kini kita bisa mengetahui bahwa Jupiter punya kesamaan komposisi dengan katai cokelat dan katai merah.
Katai cokelat merupakan jenis bintang di alam semesta yang gagal mencapai fase bersinar.
Dari sinilah mungkin para astronom berpendapat bahwa Jupiter adalah salah satu produk bintang gagal yang ada di tata surya kita.
Kemungkinan lain yang bisa terjadi jika pada fase awal pembentukannya Jupiter terbentuk dengan lebih banyak massa maka inti Jupiter bisa terjadi fusi nuklir.
Alhasil tata surya kita akan memiliki sistem bintang ganda, yaitu Matahari dan Jupiter.
Ya, fakta bahwa Jupiter berukuran besar memang enggak bisa terbantahkan, namun ternyata Jupiter masih perlu puluhan kali massa untuk bisa menjadi sebuah bintang.
Kini penelitian astronom juga telah berhasil menemukan planet ekstrasurya yang punya massa jauh lebih besar daripada Jupiter.
Baca Juga: Pengaruh Gravitasi Planet Jupiter, Melindungi atau Membahayakan Bumi?
Ukuran Jupiter yang sangat besar dan mencolok sempat membuat kita berpikir bahwa planet gas raksasa ini mungkin punya potensi sebagai bintang yang gagal.
Namun, ilmu pengetahuan yang terus berkembang menemukan fakta bahwa Jupiter enggak memenuhi syarat untuk menjadi sebuah bintang.
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.