GridKids.id - Kids, pernahkah kamu memperhatikan awan saat ingin turun hujan?
Kenapa awan berwarna abu-abu ketika ingin turun hujan, ya?
Proses pembentukan awan
Disekitar kita dipenuhi oleh udara. Tapi tahukah kamu, bahwa udara adalah air?
Ya, air yang berbentuk gas atau yang sering kita sebut sebagai uap air.
Ketika udara di dekat tanah menghangat, ia mulai naik dan membawa uap air bersamanya.
Sebaliknya udara mulai mendingin saat naik lebih tinggi ke langit, menyebabkan uap air mengembun dan menjadi debu atmosfer.
Tetesan air yang dihasilkan dan kristal es bergabung yang membentuk awan.
Dalam awan terdapat penyebaran warna yang menyebabkannya berwarna putih.Langit yang berwarna biru disebabkan oleh partikel atmosfer yang menyebarkan lebih banyak cahaya biru daripada warna lainnya.Sedangkan partikel awan kecil akan menyebarkan semua warna cahaya secara merata yang kemudian akan membentuk cahaya putih.
Baca Juga: Seperti Apa Rasanya Menyentuh Awan di Langit? #AkuBacaAkuTahu
Warna Awan Berwarna Putih Berubah Menjadi Abu-abu atau Gelap
Ketika hujan turun kita bisa melihat bahwa warna awan enggak lagi berwarna putih tapi berubah menjadi berwarna abu-abu.Hal ini disebabkan karena perubahan warna pada awan adalah ketebalan atau ketinggian yang dimiliki awan tersebut.Pada saat hujan turun, awan akan menjadi lebih tebal karena mengumpulkan lebih banyak tetesan air dan kristal air.Selain itu semakin tebal awan berarti semakin banyak cahaya yang dihamburkan dan menyebabkan semakin sedikit cahaya yang menembusnya.Oleh karena itu partikel-partikel yang terdapat pada bagian bawah awan hujan tak memiliki cahaya sebanyak awan cerah untuk dihamburkan ke mata kita.Hal itulah yang menyebabkan awan akan terlihat berwarna abu-abu pada saat kita lihat dari bawah.Efek warna abu-abu pada awan akan terlihat semakin jelas ketika tetesan air semakin besar pula.
Tetesan air yang semakin besar akan mencapai ukuran yang cukup besar untuk jatuh dari langit sebagai hujan atau salju.Hal tersebut disebabkan karena semakin besar tetesan air yang turun maka awan akan lebih efisien dalam menyerap cahaya dan bukan untuk menyebar cahaya.
Oleh sebab itu kita akan melihat awan yang berwarna abu-abu ketika hujan turun.
Baca Juga: Mengenal 4 Jenis Awan Berdasarkan Ketinggian dan Contohnya
Kids, penting untuk mengetahui apa saja jenis awan yang menimbulkan hujan beserta karakteristiknya.
1. Awan Nimbus
Dalam bahasa Latin, nimbus berarti badai hujan. Awan Nimbus adalah awan yang membawa presipitasi, dan biasanya muncul di langit dengan warna abu-abu gelap.
Warna abu-abu berasal dari bentuknya yang padat dan dalam, yang mencegah sebagian besar cahaya matahari.
Pada awan nimbus atau awan hujan, bisa bersifat frontal dan orografis.
2. Awan Cumulonimbus
Awan cumulonimbus biasanya terbentuk dalam jumlah besar ketika dalam keadaan tak stabil.
Bahkan, awan ini dapat tumbuh vertikal, yang mengarah ke presipitasi.
Awan cumulonimbus sering disebut sebagai "petir", dan ukuran awan yang besar memperkuat interaksi listrik antara tanah dan awan, sehingga sering menciptakan kilat dan guntur.
3. Awan Nimbostratus
Awan Nimbostratus adalah jenis awan lain yang sering membawa hujan. Baca Juga: Fenomena Langit pada Maret 2023 yang Sayang Dilewatkan, Apa Saja?
Awan nimbostratus biasanya berbentuk tebal, mengandung air, mampu menghalangi sinar matahari, dan terbentuk di ketinggian rendah atau menengah.
Awan nimbostratus biasanya memiliki dasar awan sekitar 6.500 kaki, yang berarti bahwa mereka biasanya memiliki tetesan air di dalamnya, bukan kristal es.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.