Find Us On Social Media :

3 Jenis Siklus Air atau Siklus Hidrologi serta Proses Terjadinya, Apa Saja?

Siklus air juga disebut dengan siklus hidrologi atau daur air.

GridKids.id - Siklus air juga disebut dengan siklus hidrologi atau daur air. Siklus air berkaitan dengan perputaran air yang terjadi di alam, Kids.

Selain sebagai sumber daya alam, air juga memiliki peran penting bagi kehidupan makhluk hidup.

Mulai dari memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh, irigasi pertanian, hingga menyuplai energi, ya.

Pengertian siklus air adalah tahapan atau rangkaian yang dilalui oleh air dari bumi, atmosfer, dan kembali lagi ke bumi.

Proses siklus air ialah saat air laut atau tumbuhan bertranspirasi terkena panas matahari makan akan terjadi penguapan.

Proses inilah yang membentuk awan yang kemudian ditiup oleh angin hingga berkumpul di atmosfer.

Nah, semakin naik ke atas maka suhu awan akan semakin dingin. Awan yang bersuhu dingin akan berkondensasi jadi titik-titik air.

Dikarenakan serangkaian proses tersebut, air hujan turun ke bumi dan meresap ke tanah. Proses ini terjadi secara berulang dan menjadi siklus yang teratur.

Kelangsungan siklus air dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti suhu udara, arah angin, kelembapan udara, dan cahaya matahari.

Sementara kegiatan manusia yang merusak siklus air ialah penebangan hutan, pencemaran udara, boros air, pembangunan yang berlebihan, dan pencemaran air.

Lalu, apa saja jenis-jenis siklus air? Yuk, simak informasi di bawah ini untuk mengetahui apa saja jenis-jenis siklus air, ya!

Baca Juga: 5 Manfaat Siklus Air bagi Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup di Muka Bumi

Jenis-Jenis Siklus Air

1. Siklus Pendek

Pada siklus pendek diawali dari evaporasi air laut ke atmosfer, Kids.

Nah, pada ketinggian tertentu uap air akan mengalami kondensasi yang akan membentuk awan.

Presipitasi terjadi saat awan enggak mampu menahan beban air sehingga terjadi hujan dan air jatuh kembali ke laut.

2. Siklus Sedang

Siklus sedang pada siklus air terjadi saat air menguap kemudian uap air menuju daratan karena terbawa oleh angin.

Uap air mengalami kondensasi menjadi awan pada ketinggian tertentu. Setelah itu awan menjadi hujan yang jatuh di daratan dan meresap ke dalam tanah.

Nah, sebagian air akan diserap akar tumbuhan dan sebagian air lainnya juga akan terbawa aliran air permukaan, seperti parit dan sungai.

Selanjutnya, air akan melewati berbagai macam saluran-aliran air dan berakhir ke laut.

Baca Juga: 10 Contoh Kegiatan Manusia yang Berdampak Positif bagi Siklus Air, Apa Saja?

3. Siklus Panjang

Proses terjadinya siklus panjang pada siklus air dimulai dengan evaporasi dan kondensasi air laut, Kids.

Awan tersebut bergabung dengan uap air yang berasal dari evaporasi danau dan sungai serta transpirasi tumbuhan.

Uap air mengenai lapisan udara dingin dan berubah menjadi salju karena dipengaruhi oleh ketinggian tempat, Kids.

Maka dari itu, terjadilah hujan salju saat musim dingin dan membentuk bongkahan es di pegunungan tertinggi, lo.

Adanya gaya gravitasi menyebabkan bongkahan es di pegunungan meluncur ke tempat lebih rendah.

Nah, bongkahan es yang meluncur karena gaya gravitasi disebut gletser.

Siklus air bisa mendatangkan dampak bagi kelangsungan makhluk hidup, yaitu:

1. Membawa nitrogen ke dalam tanah.

2. Sebagai pencuci biosfer, lapisan yang dihuni makhluk hidup.

3. Menyuplai kebutuhan air dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Bagaimana Proses Terjadinya Siklus Air Tanah? Materi Kelas 5 SD Tema 8

4. Sebagai sumber daya untuk kelangsungan hidup makhluk hidup.

Itulah informasi tentang jenis-jenis siklus air dan proses terjadinya.

-----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.