Pengelolaan Potensi geografis Indonesia
Pemanfaatan potensi pertanian di Indonesia belum optimal, aktivitas bisnis dan pembangunan industri di Indonesia cenderung bergerak di Pulau Jawa dan Sumatera.
Industri manufaktur di Indonesia secara spasial cenderung terkonsentrasi di Pulau Jawa yang menyumbang tenaga kerja sektor industri sebanyak 78-82%, sedangkan Pulau Sumatra menyerap sebanyak 12% tenaga kerja bidang industri.
Sedangkan pulau-pulau Indonesia lainnya masih sedikit berperan dalam bidang industri.
Pengetahuan terkait kondisi geografis penting diketahui untuk mendukung pengembangan industri untuk mengetahui ketersediaan bahan baku dan sumber daya yang diolah.
Zonasi potensi geografis bisa mempermudah pembangunan dan pengembangan industri.
Pengetahuan tentang potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia di setiap wilayah, bisa mengarahkan pembangunan sektoral ke wilayah Indonesia yang masih tertinggal.
Adanya zona potensi geografis pengelolaan sumber daya alam bisa diarahkan dengan baik dan benar, sehingga risiko kerusakan lingkungan dan terjadinya bencana alam bisa diminimalisir.
Berikut adalah detail ketersediaan sumber daya alam (SDA) yang ada di Indonesia:
- SDA Hutan: Papua memiliki luas hutan hingga 38,2 juta Ha, Nilai ekspor SDA Hutan di Indonesia mencapai 2,59 juta USD.
- SDA barang tambang: Manufaktur adalah sektor pertambangan yang punya kontribusi terbesar, yaitu sekitar 19,8%.
- SDA laut dan pesisir: Mangrove dengan kondisi baik seluas 3,49 juta hektar, ekosistem terumbu karang seluas 2,5 juta hektar, dan potensi perikanan melimpah dari Selat Malaka hingga Laut Arafura produksi rata-ratanya sekitar 17,1 juta Ton/tahun.
Pertanyaan: |
Kenapa Indonesia disebut sebagai negara agraris? |
Petunjuk, cek lagi page 1. |
----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.