Eksperimen Unable vs Unwilling Paradigm
Dilansir dari laman vice.com, penelitian ini sebelumnya sudah menerapkan paradigma berpikir ini pada beberapa objek makhluk hidup lainnya, seperti bayi manusia, simpanse, monyet capuchin, kera Tonkean, dan kuda.
Percobaan pada anjing ini dibagi menjadi tiga skenario yang semuanya terhalang oleh sekat pemisah transparan atau tembus pandang.
Seorang penguji perempuan bertugas menangani 51 ekor anjing dari berbagai ras dan usia (27 betina dan 24 sisanya jantan).
Skenario "unwilling" dijalankan ketika penguji menawarkan makanan pada anjing lewat celah sekat.
Pemberian makanan ini enggak benar-benar diberikan melainkan ditarik kembali sambil menyerukan "ha ha!".
Selanjutnya penguji akan mengangkat makanan tinggi-tinggi makanan supaya anjing bisa melihat namun enggak bisa meraihnya.
Sedangkan skenario "Unable" akan mendorong penguji untuk memberikan makanan lewat celah-celah sekat namun makananya akan jatuh ke sisi lain sambil berseru "ups!" karenanya.
Lalu pada situasi "Unable - blocked", penguji akan berseru "oh!" karena enggak berhasil memberi makan anjing akibat tertutupnya celah.
Tiga skenario ini bertujuan untuk melihat seperti apa reaksi anjing terhadap ketiga situasi ini.
Hasil dari percobaan ini mengungkapkan bahwa anjing menunjukkan reaksi berbeda tergantung seperti apa tindakan dan respon manusia padanya.
Baca Juga: Apakah Anjing Bisa Mengerti Ucapan Manusia? #AkuBacaAkuTahu