Nah, untuk mencapai tujuan ini, BI memiliki tiga pilar penopang yaitu menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.
Selain itu juga mengatur dan menjaga sistem pembayaran, serta menjaga stabilitas sistem keuangan.
Di bawah ini merupakan perbedaan OJK dan BI yang lebih terperinci, antara lain:
1. OJK akan mengatur perbankan secara langsung (mikro) melalui kegiatan pengawasan, peraturan OJK, dan undang-undang yang berdampak terhadap perbankan.
Sementara BI mengatur perbankan secara makro melalui peraturan BI, SE (Surat Edaran), dan undang-undang yang berdampak langsung maupun enggak langsung pada kestabilan moneter.
2. OJK berfokus pada pengaturan dan pengawasan industri jasa keuangan di Indonesia, sedangkan BI fokus menjaga kestabilan nilai rupiah.
Salah satu tujuan utama OJK adalah melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat,
Jika ada nasabah yang mengeluh terhadap pelayanan terkait industri keuangan maka bisa melaporkannya ke OJK bukan ke BI ya, Kids.
Selain itu, dibandingkan dengan OJK yang terfokus untuk melakukan pengawasan sektor keuangan dalam negeri, BI memiliki tugas utama untuk menjaga dan mencapai kestabilan nilai rupiah dengan menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.
BI juga menjaga sistem stabilitas keuangan serta mengatur dan menjaga sistem pembayaran.
Baca Juga: Jawab Pertanyaan IPS Kelas 10 SMA: Mengapa Seseorang Berinvestasi di Pasar Modal?