GridKids.id - Frasa merupakan satu di antara materi dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Frasa merupakan kumpulan kata yang minimal terdiri dari dua kata dalam satu pola.
Frasa tidak memiliki predikat.Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif (misalnya gunung tinggi disebut frasa karena merupakan konstruksi nonpredikatif).
Dilansir dari buku Sintaksis Bahasa Indonesia (2021) jenis-jenis frasa dibedakan menjadi beberapa kelompok, yaitu:
a. Frasa berdasarkan bentuk makna yang menjadi unsur inti
Frasa berdasarkan bentuk makna yang menjadi unsur inti, dibedakan menjadi endosentrik dan eksosentrik:
1. Frasa endosentrik adalah frasa yang memiliki distribusi yang sama dengan unsurnya, baik semua maupun salah satu darinya.
Artinya, frasa endosentrik memiliki unsur-unsur yang berkedudukan setara dan bertingkat.
Contohnya : Kakek membeli sepatu baru dipasar.
Sepatu baru merupakan frasa bertingkat.
Baca Juga: Bahasa Indonesia: 5 Jenis Frasa, Contoh Kalimat, dan Strukturnya
Sepatu menduduki jabatan inti (d) karena kata sepatu bisa berdiri sendiri.
Kakek membeli sepatu.
Baru menduduki jabatan perjelas (m) karena baru tidak dapat berdiri sendiri tanpa sepatu.
2. Frasa eksosentrik merupakan frasa yang selalu bergantung dengan pasangannya dan tidak dapat berdiri sendiri.
Frasa eksosntrik tidak dapat menggantikan kedudukan frasa itu secara keseluruhan.
Frasa eksosentrik biasanya didahului oleh kata depan seperti ke, di, dari.
Contoh: Ibu membeli jeruk dipasar.
Frasa di pasar merupakan frasa eksosentris karena tidak dapat berdiri sendiri tanpa pasar dan sebaliknya pasar tidak dapat berdiri sendiri tanpa di.
b. Frasa berdasarkan jenis kata yang menjadi unsur inti
Berdasarkan jenis kata yang menjadi unsur intinya terbagi dalam:
1. Frasa nominal adalah frasa yang memiliki unsur inti berupa kata benda.
Baca Juga: Majas Perbandingan Makna: 15 Contoh Kalimat dengan Majas Perifrasa
Contohnya rumah besar (inti atau yang diterangkan adalah rumah).
2. Frasa verba yaitu frasa yang memiliki unsur inti berupa kata kerja. Contohnya sedang makan (berintikan kata kerja makan).
3. Frasa adjektiva merupakan frasa yang memiliki unsur inti kata sifat. Contohnya sangat cantik (berintikan kata sifat yang cantik).
4. Frasa preposisi adalah frasa yang didahului preposisi atau kata depan dan tidak mempunyai inti. Contohnya, di kantor, ke terminal.
5. Frasa numeral yakni frasa yang menyatukan suatu bilangan atau jumlah tertentu. Contohnya, dua ekor.
c. Berdasarkan maknanya jenis-jenis frasa, yaitu:
1. Frasa ambiguitas merupakan frasa yang memiliki lebih dari satu makna.
Contoh: Lukisan ayah dipajang di dinding.
Frasa lukisan ayah merupakan frasa yang memiliki lebih dari satu makna, yaitu- lukisan milik ayah
- lukisan gambar ayah
Baca Juga: Pengertian dan Ciri-Ciri Frasa, Klausa, dan Kalimat, Bahasa Indonesia Kelas 12 SMA
- lukisan buatan ayah
2. Frasa Idiomatis merupakan frasa yang berarti ungkapan dan bermakna konotasi.
Contohnya panjang tangan, bunga desa, meja hijau, kambing hitam, banting tulang.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.