GridKids.id - Sering kali kita melihatanak-anak lebih cepat mempelajari sesuatu daripada orang dewasa.
Misalnya saja, anak-anak mudah mempelajari bahasa sejak usianya masih kecil.
Sedangkan bagi orang dewasa, mempelajari satu bahasa baru membutuhkan waktu yang cukup lama, bahkan bisa bertahun-tahun.
Hmm... kenapa bisa begitu, ya?
Kemampuan berpikir anak ini ternyata sudah diuji secara ilmiah.
Debbie Ravenscroft yang merupakan seorang dosen senior dalam studi anak usia dini di University of Chester, Inggris, mengungkapkan anak-anak seperti sebuah spons.
Mereka bisa menyerap keterampilan baru dengan lebih baik dibanding orang dewasa.
Menurutnya, perkembangan kognitif seorang anak erat hubungannya dengan usia.
Anak dengan usia yang lebih muda tentu tertinggal dibanding dengan kawan sebayanya yang lebih tua.
Akan tetapi, menjadi lebih muda ada untungnya.
Keuntungan yang dimaksud itu adalah neuroplastisitas, atau kemampuan otak untuk membentuk dan mengubah koneksi jalurnya berdasarkan pengalaman.
Baca Juga: Fakta-Fakta tentang Imajinasi, Faktor Penting dalam Pertumbuhan Anak
Neuroplastisitas memampukan anak untuk mempelajari kebiasaan, rutinitas, hingga tindakan dengan waktu yang cukup singkat.
Kemampuan tersebut yang menjadikan anak mampu belajar dengan cepat.
Diketahui juga kemampuan ini paling konstan terjadi dengan cepat hingga seorang anak mencapai usia lima tahun.
Anak Cepat Belajar Bahasa Asing
Temuan ini menunjukkan bahwa otak anak-anak merespons lebih cepat dan efisien terhadap pembelajaran baru.
Anak-anak mampu belajar dengan cepat apabila didukung dengan lingkungan dan pengalaman yang baik.
Proses menguasai bahasa asing juga terkadang lebih cepat dilakukan anak-anak dibandingkan orang dewasa.
Ternyata sejak bayi, anak bisa menyesuaikan ritme dan mengerti suara yang digunakan dalam bahasa ibu mereka.
Bila diajari bahasa kedua atau ketiga dengan baik, mereka akan fasih berbagai bahasa pada usia empat tahun.
Hal tersebut telah dibuktikan dalam sebuah studi yang diterbitkan pada jurnal Perspectives on Psychological Science, April 2022 lalu.
Para peneliti dalam jurnal tersebut menjelaskan kalau bayi dilahirkan dengan melihat dan mendengar informasi yang dilewatkan oleh orang dewasa.
Baca Juga: MUGU Bantu Kembangkan Imajinasi Anak dengan Perlengkapan Makan yang Menarik
Namun, mereka akan kehilangan kemampuan ini terlebih bila terdampak lingkungan sekitar.
Studi telah menemukan bahwa sejak lahir hingga pubertas, anak-anak mampu belajar bahasa dengan cepat dan efektif karena neuroplastisitas dan "fleksibilitas kognitif" yang mereka miliki.
Dengan demikian, anak-anak pada masa itu mampu menjelaskan dua konsep atau ide dengan cepat dan mampu memikirkannya secara sekaligus.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.