Find Us On Social Media :

Sejarah Tari Tempurung, Salah Satu Tarian Tradisional Minangkabau

Ilustrasi tari tempurung asal Minangkabau.

Kata linthe sendiri berasal dari kata hililinga wawu hi pongentheya.

Artinya adalah di saat panen kelapa anak-anak sambil membunyikan tempurung, mereka menari dengan gembira.

Proses pembuatan tempurung itu dilakukan secara tradisional.

Kelapa yang sudah dikupas, dibelah lalu dipanggang dalam sebuah wadah yang dalam bahasa Gorontalo disebut Porong.

Setelah masak, kelapa tersebut dikeluarkan dari tempurung.

Dasar inilah pencipta tari meramu sebuah tarian yang menggambarkan kegembiraan anak-anak di saat panen kelapa. Iringan Musik

Seperti kesenian tari pada umumnya, tarian ini juga diiringi oleh musik.

Iringannya adalah sejenis musik etnis yang menggunakan beberapa alat musik.

Beberapa di antaranya adalah rabana (rebana), towohu (gendang), gambusi (gambus), dan tulali (suling).

Kini pengembangannya diiringi oleh musik modern dengan lagu openu mohengu-hengu.

Busana yang digunakan dalam tarian ini adalah busana rakyat.

Baca Juga: Sejarah Tari Reog Ponorogo, Tarian dari Kisah Kelana Sewandana

Tari ini juga menjadi sarana media hiburan pada suatu acara adat masyarakat.

Itulah sejarah tarian tempurung asal Minangkabau, Kids.

-----

Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.