Find Us On Social Media :

Kenapa Penyu Menyimpan Telur-Telurnya di Daratan? #AkuBacaAkuTahu

Penyu adalah kura-kura laut yang disebut sebagai salah satu hewan purba yang sudah dikenal sejak era kehidupan dinosaurus.

GridKids.id - Kids, apakah yang kamu ketahui tentang hewan bernama penyu?

Penyu merupakan kura-kura laut yang ditemukan di semua samudera yang ada di dunia.

Tahukah kamu bahwa penyu adalah salah satu hewan purba yang masih hidup sampai sekarang?

Dilansir dari laman kkp.go.id, berdasarkan data ilmuwan, penyu sudah ada sejak akhir zaman Jura (antara 145-208 juta tahun yang lalu) atau setara dengan usia dinosaurus.

Pada masa itu, Archelon dan Cimochelys, nenek moyang penyu terbesar yang pernah hidup di muka Bumi sudah berenang di lautan lepas.

Penyu bernapas dengan paru-paru, hal ini disebabkan karena hewan reptil ini harus naik ke permukaan air untuk mengambil napas.

Penyu juga merupakan hewan yang selalu bermigrasi dalam jarak ribuan kilometer dari habitatnya menuju ke tempatnya bertelur.

Penyu umumnya bermigrasi dengan jarak yang cukup jauh namun dalam durasi yang enggak terlalu lama.

Uniknya hewan ini banyak menghabiskan waktu di laut tapi induknya akan menuju ke daratan untuk bertelur.

Induk penyu bertelur 2-4 tahun sekali dan akan berkunjung ke pantai sekitar 4-7 kali untuk meletakkan ratusan butir telur dalam galian pasir.

Lalu, apa saja jenis-jenis penyu yang ada di Indonesia dan alasan hewan ini harus bertelur di daratan?

Baca Juga: Kenapa Penyu Hidup di Lautan tapi Berkembangbiak di Daratan?

Kenapa Penyu Menyimpan Telurnya di Daratan?

Di Indonesia ada beberapa jenis atau spesies penyu yang ditemukan hidup di lautannya, di antaranya:

1. Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea)

2. Penyu Hijau (Chelonia mydas)

3. Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata)

4. Penyu Tempayan (Caretta caretta)

Penyu dikenal akan bertelur di daratan pada musim-musim tertentu, hal ini hanya dilakukan oleh penyu betina.

Sedangkan, penyu jantan hampir enggak pernah menginjakkan kaki ke daratan.

Penyu betina akan menyimpan telur-telurnya di dalam pasir yang hangat untuk mendukung proses menetasnya.

Telur-telur penyu enggak hanya butuh suhu yang tepat, tapi juga memerlukan oksigen yang banyak untuk tetap bernapas.

Namun, nasib dari telur-telur penyu selalu berada dalam ancaman.

Baca Juga: Dari Penyu Langka sampai Penguin, Inilah Hewan-Hewan yang Keluar saat Manusia Karantina Corona

Entah dari para manusia yang serakah atau serangan dari predator atau hewan pemangsa yang hidup di daratan.

Manusia-manusia yang ingin mengambil keuntungan untuk diri mereka sendiri akan mengambil telur-telur penyu yang belum menetas.

 ----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.