Find Us On Social Media :

5 Tradisi Cap Go Meh dari Berbagai Daerah di Indonesia, Salah Satunya Pentas Barongsai

Perayaan Cap Go Meh di Indonesia biasanya meriah sebagai penutupan rangkaian perayaan tahun baru Imlek.

Masyarakat Tionghoa akan menyalakan lampion sambil berdoa dengan harapan bertemu dengan masa depan yang cerah dan penuh keberuntungan.

Selain itu, akan disematkan juta teka-teki atau tebak-tebakan yang ditulis pada secarik kertas yang akan ditaruh dalam lampion yang digantung.

Orang-orang akan berusaha menebak jawaban dari teka-teki itu, jika jawabannya benar, maka orang tersebut bisa menarik kertas teka-tekinya ke si pemilik lampion.

Jika jawabannya benar, maka pemilik lampion akan memberikan bingkisan kecil hadiah untuk di penjawab teka-teki.

2. Tradisi Tatung

Tatung adalah tradisi dari Singkawang, Kalimantan Barat, yang dalam bahasa Hakka berarti orang-orang yang dimasuki roh leluhur atau dewa-dewa.

Mantra tertentu yang diucapkan bisa memanggil roh leluhur untuk masuk ke dalam tubuh seseorang.

Tradisi tatung merupakai pawai kekebalan dan kekuatan tubuh yang dianggap sebagai cara ampuh untuk mengusir roh jahat yang ada di sekitar kita.

3. Festival Sipasan

Masyarakat Tionghoa di Padang, Sumatera Barat akan menggelar festival Sipasan untuk memeriahkan perayaan Cap Go Meh.

Sipasan merupakan tandu berbentuk kelabang yang dipikul oleh orang- orang dewasa.

Baca Juga: Filosofi dan Makna Ikan Bandeng sebagai Sajian Khas Perayaan Imlek