GridKids.id - Karya sastra adalah hasil sastra yang bisa berupa puisi, prosa, dan juga lakon atau drama.
Mulanya sastra berbentuk cerita rakyat yang disampaikan secaar lisan dari mulut ke mulut dan turun temurun.
Tahukah kamu? Karya sastra Melayu klasik merupakan sastra lama yang berkembang sebelum periode 20-an.
Melansir dari kemdikbud.go.id, sastra Melayu klasik merupakan karya sastra yang dihasilkan antara tahun 1870 sampai 1942.
Nah, diketahui karta sastra Melayu klasik berkembang di lingkungan masyarakat Sumatra, seperti Langkat, Mingkabau, Tapanuli, dan daerah lainnya.
Karya sastra Melayu klasik berbeda dengan karya sastra modern ya, Kids.
Ciri-ciri sastra Melayu klasik ialah bersifat anonim, bernilai budaya lokal, bertema istanasentris, disebarkan secara lisan, dan didaktis.
Salah satu contoh karya sastra Melayu klasik yang terkenal adalah Hikayat Hang Tuah.
Kali ini GridKids akan mencari tahu apa saja jenis-jenis karya sastra Melayu klasik, yuk, simak informasi di bawah ini!
Jenis-Jenis Karya Sastra Melayu Klasik di Indonesia yang Berbentuk Puisi
Karya sastra Melayu klasik dibagi menjadi dua, yaitu berbentuk puisi dan prosa.
Baca Juga: 4 Ciri-Ciri Puisi Lama dan Puisi Baru serta Perbedaannya dengan Pantun
Di bawah ini merupakan jenis-jenis karya sastra Melayu klasik berbentuk puisi, yaitu:
1. Bidal
Apakah kamu pernah mendengar istilah bidal, Kids?
Menurut KBBI, bidal adalah peribahasa atau pepatah yang mengandung nasihat, peringatan, sindiran, dan sebagainya.
Contoh bidal adalah besar pasak daripada tiang yang berarti besar pengeluaran dari pendapatan.
2. Karmina
Karmina atau pantun kilat merupakan pantun yang terdiri dari dua baris. Baris pertama adalah sampiran dan baris ialah isi ya, Kids.
Karmina memiliki pola sajak lurus (a,a) dan biasanya digunakan untuk menyampaikan sindiran atau ungkapan secara langsung.
3. Syair
Syair adalah salah satu bentuk karya sastra Melayu klasik yang berbentuk puisi dan berasal dari Arab.
Baca Juga: Pengertian Puisi Secara Etimologis dan Menurut Para Ahli
Pengertian syair adalah karangan dalam bentuk terikat yang mementingkan irama sajak.
Diketahui syair terdiri dari empat baris yang berirama a-a-a-a dan keempat barisnya mengandung arti atau maksud dari penyair.
4. Gurindam
Tahukah kamu? Gurindam termasuk salah satu jenis karya sastra Melayu klasik yang terdiri dari dua baris kalimat dengan irama akhir yang sama.
Baris pertama gurindam berisi masalah atau perjanjian, sedangkan baris kedua berisi jawaban atau akibat dari masalah tersebut.
5. Talibun
Talibun adalah sejenis puisi lama seperti pantun yang memiliki sampiran dan isi, tetapi lebih dari empat baris (mulai dari 6 hingga 20 baris).
Nah, talibun berirama abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde, dan seterusnya.
6. Seloka
Seloka adalah salah satu bentuk puisi karya sastra Melayu klasik yang berisi pepatah atau perumpamaan yang mengandung senda gurau serta ejekan.
Biasanya seloka ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau syair.
Baca Juga: 6 Unsur Struktur Fisik yang Membangun Puisi dan Penjelasannya
Namun, terkadang bisa juga ditemui seloka yang ditulis lebih dari empat baris.
7. Pantun
Pantun merupakan sejenis puisi yang terdiri dari 4 baris dengan sajak a-b-a-b, a-b-b-a, a-a-b-b.
Dua baris pertama dalam pantun berupa sampiran, yang umumnya tentang alam (flora dan fauna).
Sementara dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut ya, Kids.
Sekarang sudah tahu, ya, apa saja jenis-jenis karya sastra Melayu klasik yang berbentuk puisi.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.