Find Us On Social Media :

Sampah Antariksa Bisa Jatuh Ke Bumi, Seberapa Bahayakah Itu?

Sampah antariksa adalah puing-puing hasil tabrakan benda langit atau satelit yang terus melayang di orbit luar angkasa. Apakah bahayanya?

Keberadaan Sampah Antariksa dan Bahayanya

Sampah antariksa yang berada di orbit rendah dengan jarak yang cukup dekat dengan atmosfer Bumi akan tertarik gaya gravitasi Bumi.

Hal ini membuat banyak sampah antariksa akan kembali masuk ke atmosfer setelah beberapa tahun dan sebagian besar akan terbakar sebelum mendarat di permukaan Bumi.

Beberapa puing-puing atau satelit non-aktif akan tertinggal di ketinggian 36.000 kilometer dan akan mengelilingi Bumi selama ratusan hingga ribuan tahun.

Selain satelit yang sudah non-aktif, sampah antariksa juga dihasilkan dari tabrakan atau uji anti-satelit yang dilakukan di orbit luar angkasa.

Ketika terjadi tabrakan antara dua satelit, maka satelit akan pecah jadi ribuan kepingan dan menciptakan lebih banyak puing-puing sampah antariksa baru di luar angkasa.

Bahaya dari keberadaan sampah antariksa mungkin memengaruhi satelit lain yang juga melayang di orbit luar angkasa.

Satelit-satelit ini harus bisa menghindari tumbukan dengan semua sampah antariksa yang juga mengembara di luar angkasa.

Tabrakan satelit aktif dengan sampah-sampah antariksa yang jumlahnya sangat banyak bisa menyebabkan kerusakan atau kehancuran pada satelit.

Semua satelit Bumi yang ada di luar angkasa melakukan ratusan kali manuver untuk menghindari tabrakan dengan sampah-sampah antariksa tiap tahunnya.

Hal ini juga dilakukan oleh Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS).

Baca Juga: Terus Melayang, Apa yang Membuat Satelit di Luar Angkasa Tak Jatuh Ke Bumi?