Dengan menutup kelopak mata secara otomatis ketika bersin, akan banyak iritasi yang dicegah sehingga tak akan mengganggu mata terbuka.
Ada juga mitos yang mengatakan bahwa sublukasi atau diskolasi bola mata bisa terjadi saat bersin dengan kondisi mata terbuka.
Mitos ini merupakan sebuah cerita yang diterbitkan di New York Times, di mana seorang perempuan yang mengalami kecelakaan karena bersin secara agrersif.
Ketika mengendarai mobil, perempuan tersebut tiba-tiba bersin dan salah satu bola matanya pecah.
Namun faktanyan, Huston menganggap cerita ini sebagai cerita belaka karena belum ada bukti ilmiahnya.
Tekanan yang dilepaskan saat bersin sangat tak mungkin menyebabkan bola mata keluar.
Tekanan yang meningkat karena mengejan menumpuk di pembuluh darah, bukan di sekitar mata.
Tekanan vaskular ini dapat menyebabkan pecahnya kapiler, yang merupakan pembuluh darah terkecil di tubuh, yang sering terlihat di bola mata atau wajah.
Misalnya, ketika melahirkan, beberpa pembuluh darah mengalami pendarahan yang membuat mata atau wajah ibu tampak merah.
Lalu, kenapa kita menutup mata saat bersin?
Baca Juga: Tak Selalu Berkaitan dengan Flu, 5 Hal Ini Bisa Menjadi Penyebab Bersin Terus-menerus
Tak ada penjelasan secara klinis untuk menjelaskan kenapa kita harus menutup mata ketika bersin.
Para ahli menjelaskan, kita menutup mata saat bersin untuk melindungi mata dari iritasi.
Jadi, masih diperlukan banyak penelitian untuk memahami secara penuh alasan menutup mata yang menjadi refleks otomatis ketika kita bersin.
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.