GridKids.id - Kids, sebelumnya kamu sudah belajar tentang diskriminasi.
Namun tahukah kalian tentang jenis dan penyebab terjadinya diskriminasi?
Kali ini GridKids akan mengajak kalian mengetahui jenis dan penyebab diskriminasi.
Pada buku materi PPKn kelas XI SMA juga membahas tentang diskriminasi.
Lantas, apa saja jenis dan penyebab diskriminasi? Yuk, kita simak satu per satu.
Diskriminasi
Perlu diketahui, diskriminasi adalah sebuah sikap membedakan suatu golongan tertentu.
Sikap ini dilakukan secara sengaja dengan kepentingan tertentu.
Pembedaan tersebut biasanya didasarkan pada agama, etnis, suku, dan ras.
Biasanya, diskriminasi dilakukan oleh kelompok mayoritas terhadap kelompok minoritas.
Sikap diskriminasi ini muncul saat seseorang tidak memiliki sikap toleransi.
Baca Juga: Peran Pancasila Sebagai Pegangan dalam Berkolaborasi Budaya, Materi PPKn Kelas XI SMA
Dilansir dari Kompas, ada beberapa jenis diskriminasi yang ada di tengah masyarakat.
Penyebab Terjadinya Diskriminasi
1. Stereotip
Stereotip termasuk dalam satu penyebab terjadinya diskriminasi.
Stereotip bersifat menggeneralisasi sifat tertentu yang cenderung negatif tentang orang lain.
Contoh sikap stereotip adalah pandangan terhadap lapisan bawah masyarakat yang dinilai memiliki malas, tidak berambisi dan tak mau berusaha.
2. Prasangka
Prasangka adalah perasaan negatif terhadap individu atau kelompok.
Perasaan itu semata-mata berdasar pada keanggotaan dalam sebuah kelompok tertentu.
Prasangka dari suatu kelompok terhadap kelompok lain muncul karena adanya agresi.
Jenis-jenis Diskriminasi
Baca Juga: Materi PPKn Kelas XI SMA: Pengertian Stereotip, Diskriminasi dan Bullying
1. Rasisme
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, rasisme merupakan paham bahwa ras diri sendiri adalah ras yang paling unggul.
Sementara ras diluar kelompoknya sendiri dipandang sebagai ras yang rendah.
2. Seksisme
Seksisme adalah perilaku diskriminasi yang dilakukan oleh laki-laki terhadap perempuan atau sebaliknya.
Salah satu contohnya ialah penilaian tentang kecerdasan dan kekuatan fisik laki-laki dianggap lebih tinggi daripada perempuan.
Selain itu contoh lainnya adalah anggapan bahwa perempuan tidak memerlukan pendidikan yang tinggi.
Hal itu terjadi karena dinilai peran perempuan dibatasi hanya pada ranah domestik, seperti memasak, mencuci, membersihkan rumah, dan mengurus anak.
-----
Ayo kunjungiadjar.iddan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.