Belahan Bumi bagian utara pun akan merasakan malam lebih panjang dibanding hari-hari lainnya.
Bahkan, Matahari enggak enggak terbit di Kutub Utara saat solstis Desember.
Sebaliknya, belahan Bumi bagian selatan akan merasakan siang yang lebih panjang dibandingkan hari-hari lainnya.
Matahari enggak pernah terbenam di Kutub Selatan saat solstis Desember.
Kondisi ini disebut juga dengan fenomena Solstis Desember atau Winter Solstice.
Fenomena Solstis Desember akan terjadi pada 22 Desember pukul 04.49.14 WIB atau 05.49.14 WITA atau 06.49.14 WIT.
Lalu, apakah fenomena ini bisa berbahaya untuk manusia?
Dampak Fenomena Solstis
Secara umum, fenomena ini berdampak pada gerak semu harian Matahari saat terbit, berkulminasi dan terbenam.
Selain itu, dampak fenomena Solstis juga berpengaruh pada intensitas radiasi Matahari yang diterima permukaan Bumi.
Fenomena Solstis juga berdampak pada panjang durasi siang dan panjang durasi malam, serta berpengaruh pada pergantian musim.
Baca Juga: Hebohkan Warganet, Apa Itu Fenomena Solstis yang Terjadi pada 21 Desember?
Namun tak seperti yang disampaikan pada video yang beredar di media sosial, fenomena ini ternyata enggak berbahaya, Kids.
Jadi, kamu enggak perlu khawatir, ya!
-----
Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.